Ponorogo (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Ponorogo memprioritaskan keterlibatan UMKM lokal dalam gelaran Pasar Malam Ramadan yang digelar mulai 31 Maret hingga 22 April mendatang.
"Putaran ekonomi pada momen Pasar Malam Ramadan selalu tinggi. Kami ingin manfaat ekonomi ini lebih banyak dinikmati pedagang dan UMKM lokal ketimbang luar daerah," kata Kabid Pengelolaan Pasar, Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UMKM (Perdagkum) Kabupaten Ponorogo, Okta Hariadi di Ponorogo, Rabu.
Karenanya, pendaftaran kepesertaan UMKM dan pedagang luar daerah bakal dibatasi, maksimal 30 persen dari total 200 stan yang disediakan Panitia Pasar Malam Ramadan.
Sedangkan untuk UMKM lokal, lanjut Okta, pihaknya menargetkan bisa mengisi 70 persen dari stan yang tersedia, atau sekitar 140 stan.
"Komposisinya 30 persen luar daerah, 70 persen lokal itu untuk pedagang ukuran lapaknya juga menyesuaikan. Kalau wahana permainan itu berbeda lagi nanti," katanya.
Pendaftaran kepesertaan UMKM dibuka mulai Rabu (27/3) hingga Kamis (28/3).
"Hari ini dan besok pendaftaran untuk, hari Kamis cek lokasi, Minggu sudah bisa berjualan," tutur dia.
Okta mengaku optimistis gelaran Pasar Malam Ramadan bakal menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) signifikan.
Tahun lalu, kata Okta, PAD dari gelaran serupa mencapai Rp350 juta, hasil penyewaan lapak/kios dan stan serta retribusi parkir.
Tahun ini, ia memperkirakan nilai PAD yang didapat lebih besar. Tarif sewa stan yang diatur di Perdagkum adalah sebesar Rp1.500 per meter per hari.
"Targetnya berapa yang jelas naik dari tahun lalu, tahun lalu kita dapat sekitar Rp350 juta, tahun ini kami usahakan naik dari jumlah itu," ucapnya.