Gresik (ANTARA) - Petrokimia Gresik bersama Satgas Bencana Nasional Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Wilayah Jawa Timur mengirimkan bantuan untuk membantu kebutuhan dasar bagi korban gempa bumi di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo dalam keterangannya di Gresik, Minggu mengatakan hak tersebut sebagai bentuk respons cepat untuk membantu warga terdampak, karena akses untuk pengiriman ke Pulau Bawean sangat terbatas.
"Untuk bantuan tahap pertama yang sekarang kami kirimkan adalah barang-barang yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar para korban. Kami telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), baik Provinsi Jawa Timur maupun Kabupaten Gresik," ujar Dwi Satriyo, yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Bencana Nasional BUMN Wilayah Jawa Timur tersebut.
Bantuan tahap pertama yang dikirimkan, kata dia, antara lain mi instan 50 dus, sarden 250 kaleng, selimut 100 buah, air mineral 50 dus (kemasan 600 ml), pampers 300 buah dengan berbagai ukuran bayi atau balita, serta obat-obatan.
Selain itu, satgas juga mengirimkan terpal untuk kebutuhan pengungsi sebanyak 30 buah.
"Bantuan ini memang belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan para korban, tetapi kami berharap dengan adanya bantuan awal ini dapat mengurangi beban dan dapat membantu mempercepat pemulihan para korban pascabencana gempa di Pulau Bawean,” ucapnya.
Selain berupa barang, pihaknya juga mengirimkan 10 orang tim perintis ke Pulau Bawean, yang terdiri dari tim dari unit kerja terkait di Petrokimia Gresik, relawan dari Serikat Karyawan Petrokimia Gresik (SKPG), dan empat tenaga medis dari PT Petro Graha Medika dan Rumah Sakit Petrokimia Gresik (RSPG).
"Tim ini akan bergabung dengan tim dari BPBD setempat untuk terus berkoordinasi terkait kebutuhan-kebutuhan di Bawean," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap kepada semua orang untuk turut mendoakan Bawean bisa pulih kembali.
"Mari kita semua berdoa tidak ada lagi gempa susulan, sehingga saudara kita yang ada di Pulau Bawean bisa segera pulih," tuturnya.