Lumajang (ANTARA) - Gunung Semeru yang berstatus siaga atau level III, berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, kembali mengalami erupsi dengan letusan setinggi 1 kilometer pada Selasa pukul 16.08 WIB.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada 27 Februari 2024, pukul 16.08 WIB dengan tinggi letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 4.676 meter di atas permukaan laut (mdpl)," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Sigit Rian Alfian dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang.
Menurutnya kolom abu vulkanik teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat, kemudian erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 107 detik.
Delapan jam sebelumnya gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu juga erupsi, tepatnya pukul 08.04 WIB dengan tinggi kolom abu vulkanik teramati sekitar 600 meter di atas puncak atau sekitar 4.276 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 121 detik.
Sebelumnya pada pukul 5.56 WIB, Gunung Semeru sudah meletus dengan tinggi kolom abu vulkanik teramati sekitar 300 meter di atas puncak atau 3.976 mdpl. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat daya.
Hingga Selasa sore tercatat sudah tiga kali gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut mengalami erupsi, namun sejauh ini erupsi tidak mengganggu aktivitas warga yang berada di sekitar lereng Gunung Semeru.
Sejak 1 Januari hingga 27 Februari 2024 pukul 17.00 WIB tercatat Gunung Semeru mengalami 76 kali letusan yang pernah tercatat oleh petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru yang berada di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Semeru kembali erupsi dengan letusan setinggi 1.000 meter
Selasa, 27 Februari 2024 17:14 WIB
Terjadi erupsi Gunung Semeru pada 27 Februari 2024, pukul 16.08 WIB dengan tinggi letusan teramati sekitar 1.000 meter