Jember - Aksi pelemparan batu terhadap kereta api baik KA kelas ekonomi maupun KA bisnis dan eksekutif di Daerah Operasi IX Jember sepanjang Banyuwangi-Pasuruan, Jawa Timur, masih marak. Humas PT KAI Daop Jember, Gatut Sutiyatmoko, Jumat, mengatakan jumlah kasus pelemparan batu terhadap KA selama tahun 2011 sebanyak 45 kejadian, dengan 12 orang yang menjadi korban akibat aksi pelemparan itu. "Dari 12 korban pelemparan itu, dua di antaranya mengalami luka yang cukup serius di kepala, sehingga memerlukan perawatan intensif di rumah sakit," tuturnya. Menurut dia, beberapa jalur yang rawan pelemparan batu yakni sepanjang jalur KA di stasiun Leces-Probolinggo, Probolinggo-Bayeman, Jember-Mangli, Rogojampi-Karangasem, dan Karangasem-Banyuwangi. "Jalur KA yang paling rawan adalah Leces-Probolinggo, bahkan polisi setempat sudah menangkap dua orang pelaku pelemparan batu terhadap rangkaian KA yang melintas di sana," paparnya. Sepekan ini, lanjut dia, tercatat dua kali pelemparan batu terhadap rangkaian KA Mutiara Timur jurusan Banyuwangi-Surabaya dan KA Probowangi jurusan Probolinggo-Banyuwangi. "Petugas KA bekerjasama dengan aparat kepolisian setempat untuk melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap titik-titik rawan pelemparan batu kepada penumpang KA sepanjang Pasuruan-Banyuwangi," katanya menjelaskan. Gatut menyayangkan maraknya aksi pelemparan batu di jalur KA karena menyebabkan puluhan kaca kereta pecah dan rusak, bahkan penumpang merasa tidak nyaman selama perjalanan KA di stasiun tujuan. "Saya berharap seluruh pelaku aksi pelemparan batu sepanjang Banyuwangi-Pasuruan dapat ditangkap dan diberi hukuman yang berat, sehingga mereka jera melakukan pelemparan batu terhadap rangkaian KA," katanya menambahkan.(*)
Pelemparan KA Sepanjang Banyuwangi-Pasuruan Masih Marak
Jumat, 25 November 2011 18:20 WIB