Dikutip dari laman resmi klub, Kamis, De Rossi mengibaratkan kini AS Roma berada di persimpangan jalan di mama perjalanan mereka di Eropa akan terhenti atau tetap berlanjut.
"Ya, ini adalah persimpangan jalan karena ini adalah pertandingan yang menentukan nasib. Kami bisa saja tersingkir atau melaju ke babak berikutnya, seperti yang kita semua inginkan, maka ini akan membuat perbedaan. Kami merasakan tingkat kegembiraan ekstra seperti yang Anda rasakan saat terjadi atau mati," ungkap De Rossi.
Meskipun merupakan partai penting, mantan pemain AS Roma tersebut menjelaskan dirinya akan mempersiapkan tim seperti biasanya dengan melihat apa yang terjadi di Lapangan.
"Saya telah memainkan banyak pertandingan dalam waktu saya. Sekarang saya adalah seorang pelatih. Saya harus memikirkan berbagai hal namun saya tetap mempersiapkan pertandingan dengan cara yang sama: berdasarkan apa yang saya lihat di lapangan. Saya mempersiapkan hal yang sama seperti yang saya lakukan jika saya ingin memenangkan pertandingan liga," tegas De Rossi.
Pada pertandingan nanti, AS Roma dituntut untuk meraih kemenangan agar bisa lolos ke babak 16 besar Liga Europa setelah di kandang Feyenoord bermain imbang 1-1.
Mengenai timnya yang kerap gagal mengamankan clean sheet, De Rossi mewajari pencapaian timnya, karena menurutnya hal itu bisa terjadi karena beberapa hal.
Meskipun begitu, ia berharap Giallorossi berhasil mencatatkan clean sheet karena hal itu setidaknya memastikan langkah mereka ke babak extra time.
"Yang utama adalah kami harus sangat waspada dalam bertahan karena Feyenoord adalah tim yang bermain bagus, menciptakan banyak peluang dan mencetak gol. Mereka telah mencetak gol, saya tidak tahu berapa banyak pertandingan yang telah berjalan dan baru saja kebobolan saat melawan kami, jadi ini akan menjadi pertandingan yang sulit," jelas De Rossi.
"Mereka tim yang bagus jadi kami harus menghadapi tekanan seperti biasa tapi kami harus menjaga keseimbangan dan pandai memainkan permainan kami sendiri ketika kami menguasai bola," pungkasnya.