Jember (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau yang dikenal Bintang Puspayoga mengajak masyarakat di Kabupaten Jember Jawa Timur berani melaporkan tindak kekerasan seksual yang dialami anak-anak.
"Kalau bicara masalah kekerasan seksual terhadap anak, itu fenomena gunung es dan belakangan ini yang meningkat adalah kasusnya yang terungkap," katanya saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Jember, Rabu.
Ia mengapresiasi setinggi-tingginya terhadap masyarakat yang melaporkan kasus kekerasan seksual yang dialami anak-anak karena sebagian besar pelakunya adalah orang yang terdekat dengan korban.
"Perlu keberanian untuk melaporkan kasus tersebut kepada aparat penegak hukum dan selama tidak melapor maka kasus kekerasan seksual akan terus berulang, sehingga saya mengajak masyarakat untuk berani melaporkan," katanya.
Beberapa kasus kekerasan seksual yang dialami anak-anak di Jember yang sudah dilaporkan ke aparat kepolisian pada tahun 2024, di antaranya ayah tiri yang melakukan kekerasan terhadap anaknya yang berusia 7 tahun di Kecamatan Semboro, dan anak berusia 6 tahun yang menjadi korban kekerasan seksual oleh tetangganya.
Berdasarkan data laporan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Jember, tercatat beberapa kekerasan yang biasanya terjadi pada anak-anak meliputi kekerasan fisik, psikis, seksual, penelantaran, dan trafficking. Dalam kasus anak, sebagian besar korban mengalami kekerasan seksual.
Kekerasan terhadap anak pada tahun 2022 mencapai 221 kasus, baik yang dialami anak-anak perempuan dan laki-laki, selanjutnya jumlah kekerasan seksual yang dialami anak-anak sebanyak 75 kasus dari total 221 kasus tersebut.
Pada tahun 2023 tercatat kasus kekerasan terhadap anak sebanyak 220 kasus dengan jumlah kekerasan seksual mencapai 74 kasus, namun diduga masih ada kasus kekerasan yang belum dilaporkan oleh masyarakat.
Menteri PPPA ajak masyarakat berani laporkan tindak kekerasan seksual anak
Rabu, 21 Februari 2024 21:45 WIB