Puluhan Guru PAUD Madiun Tuntut Peningkatan Kesejahteraan
Kamis, 24 November 2011 16:36 WIB
Madiun - Puluhan guru pendidikan anak usia dini yang tergabung dalam Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis, mendatangi kantor DPRD guna menuntut peningkatan kesejahteraan.
Ketua Himpaudi Kabupaten Madiun Lilik Yuni Narwati mengatakan, perhatian pemerintah daerah setempat kepada guru PAUD dinilai masih sangat kurang. Hal ini terbukti dengan minimnya insentif bulanan yang diterima.
"Kami berharap agar insentif yang diterima para guru PAUD sebesar Rp75.000 setiap bulannya dapat lebih ditingkatkan lagi ke nominal yang lebih manusiawi. Jumlah segitu tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup," ujar Lilik.
Selain itu, pihaknya juga meminta agar guru PAUD yang sudah memiliki pendidikan sarjana, juga memperoleh kesempatan yang sama dengan guru pendidikan lainnya dalam hal sertifikasi.
"Kesempatan yang sama soal sertifikasi tersebut hendaknya ada payung hukumnya, sehingga hak kami sebagai guru PAUD merasa aman dan tidak kalah dengan guru lainnya. Kami ingin ada peraturan daerah yang mengatur soal ini," kata Lilik.
Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Madiun Suparno menyatakan, pihaknya akan menampung aspirasi para guru ini dan segera menyampaikannya ke dinas pendidikan setempat untuk ditidaklanjuti.
"Kami akan menampung aspirasi mereka. Selain itu, kami juga akan membahas hal ini dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun agar ada solusi dari permasalahan ini," ujar Suparno.
Setelah puas menyalurkan apirasinya, para guru PAUD yang berjumlah sekitar 50 orang ini meninggalkan kantor DPRD Kabupaten Madiun dengan tertib. Aksi para guru ini mendapat penjagaan ketat dari kepolisian setempat.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun Suhardi, saat dihubungi terkait hal ini, membenarkan jika tunjangan atau insentif yang diterima guru PAUD masih minim.
"Tuntutan mereka akan kami perhatikan dan segera kami bahas lebih lanjut dengan legislatif pada APBD tahun 2012. Hal ini mengingat pengabdian mereka kepada anak didik yang sangat luar biasa," ujar Suhardi.
Bahkan, pihaknya berharap agar kesejahteraan para guru PAUD ini tidak lagi tergantung dari APBD saja, namun jika perlu guru TK dan PAUD akan dimasukkan ke dalam anggaran APBDes.
Data Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun mencatat, jumlah guru PAUD di wilayah setempat mencapai 871 guru. Dari sebanyak itu, 653 guru di antaranya sudah mendapatkan intensif dari Pemkab Madiun sebesar Rp75.000 per bulan, sedangkan sisanya, 215 guru lainnya, sampai saat ini masih belum menerima insentif tersebut.