Kediri (ANTARA) - PT Angkasa Pura I melakukan uji coba operasional dengan membuka Bandar Udara Dhoho Kediri, Jawa Timur, dan dapat dikunjungi oleh masyarakat umum menjelang dimulainya operasional bandara tersebut dalam waktu dekat.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandar Udara Dhoho Kediri I Nyoman Noer Rohim menjelaskan area yang diperbolehkan dikunjungi oleh masyarakat umum terbatas pada sisi luar area terminal penumpang.
"Dalam uji coba ini masyarakat dapat mengunjungi bandara sampai pukul 17.00 WIB. Kami mengimbau pengunjung dapat menjaga kebersihan dan ketertiban Bandar Udara Dhoho untuk kenyamanan bersama," kata I Nyoman Noer Rohim dalam rilisnya di Kediri, Jawa Timur, Minggu.
Baca juga: Angkasa Pura I simulasi operasional Bandara Dhoho Kediri
Ia menjelaskan masyarakat hanya dikenai tarif parkir di Bandar Udara Dhoho sebesar Rp4.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp10.000 untuk kendaraan roda empat, Rp15.000 untuk kendaraan di atas roda empat atau lebih.
Kendaraan mereka bisa langsung diparkir di area parkir seluas 37.108 meter persegi yang ada di lokasi bandara.
Ia menyebut untuk sementara kunjungan itu masih bebas untuk masyarakat umum. Hingga kini, belum ada keputusan sampai kapan bandara dibuka untuk umum.
"Sementara belum ada batasan waktunya. Mereka juga hanya dikenakan tarif parkir sesuai yang berlaku," kata dia.
Disinggung rencana peresmian operasional, Noer Rohim mengatakan hingga saat ini masih menunggu koordinasi lebih lanjut.
"Nanti kami update," kata dia.
Sebelumnya, awal Januari 2024, PT Angkasa Pura I melakukan simulasi operasional terminal penumpang Bandar Udara Dhoho Kediri, menjelang dimulainya operasional bandara tersebut dalam waktu dekat.
Simulasi tersebut melibatkan ratusan personel yang berperan sebagai seluruh pemangku kepentingan operasional penerbangan, mulai dari penumpang, petugas parkir, petugas aviation security, customer service, dan petugas groundhandling.
Simulasi dimulai dari perjalanan penumpang dari Kabupaten Kediri dan Kota Kediri menuju terminal penumpang (percobaan transportasi darat), pemeriksaan bagasi pertama dan terakhir, alur kedatangan dan keberangkatan penumpang, alur barang di terminal, dan alur kendaraan di area sisi darat (landside).
Bandara Dhoho Kediri merupakan Bandara pertama di Indonesia yang dibangun dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), yang pembangunannya dilakukan oleh PT Gudang Garam melalui anak perusahaannya PT Surya Dhoho Investama.
Bandara ini memiliki landasan pacu 3.300 x 60 meter, apron commercial 548 x 141 meter, apron VIP 221 x 97 meter, empat taxiway atau jalur perpindahan pesawat yang membentang sepanjang 306 meter x 32 meter dan 438 meter x 32 meter, dan lahan parkir seluas 37.108 meter persegi.
Pada sisi darat, Bandara ini memiliki terminal penumpang seluas 18.224 meter persegi berkapasitas 1,5 juta penumpang per tahun. Bandara ini selain ke depan melayani penerbangan internasional, juga untuk haji dan umroh.