Ups….baca yang bener ya ! Jangan diplesetkan dengan menambah huruf i sesudah o. Bukan bermaksud main tebak-tebakan, tapi kami ingin sekadar menggugah selera makan anda dengan menyajikan satu menu bernama rujak tolet, yakni satu rujak buah yang banyak ditemui di Kota Surabaya. Biasanya yang jualan dagangan ini orang asli Madura. Cara menjajakan rujak ini pun cukup unik, karena penjualnya selalu "menyunggi" (menempatkan di atas kepala) kotak kayu yang diisi bermacam-macam buah dan perlengkapan lainnya, seperti bumbu, krupuk dan peralatan piring serta sendok. “Jaaak….rujaaak!!!” kalimat itu yang sering keluar dari mulut pedagang yang menjajakan dagangannya itu dari kampung-ke kampung. Selain di pojok-pojok kampung, penjual rujak tolet itu paling banyak ditemui di pasar tradisonal, seperti Pasar Genteng atau Keputran. Untuk menikmati rujak yang satu ini, sebenarnya tidak harus menunggu penjual lewat depan rumah kita, tapi kita bisa membuatnya sendiri. Karena cara menyajikannya tidak perlu repot, selama kita mempunyai berbagai bahan dasar yang diperlukan. Bermacam buah bisa digunakan sebagai bahan dasar untuk rujak tersebut, mulai dari belimbing, pepaya muda, mentimun, bengkuang, nanas, kedondong, kerai, jambu mente dan lain-lainnya. Sementara bumbu yang digunakan hanya petis, kecap bawang putih goreng dan air gula merah secukupnya diulek di atas piring, dan berbagai macam buah yang menurut selera tinggal diiris iris di atas bumbu tadi. Tapi kalau makan rujak yang satu itu tidak digandeng dengan tahu putih dan kikil …wah kurang sip !. “Apalagi tanpa cabai…ya bukan rujak namanya…tapi manisan,” kata Rina, penggemar rujak khas Surabaya ini. Tapi kalau terlalu repot mengolah sendiri, ya beli aja dengan harga yang cukup murah, yakni hanya sekitar Rp4.000 per piring dan langsung bisa dinikmati. Rujak Tolet sangat cocok dinikmati di pagi maupun siang hari…….nyaman tak iye. Foto: kedaikuistanaku.blogspot.com
