Surabaya (ANTARA) - Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Rafael Granada Baay terus menyuarakan dan menggaungkan netralitas kepada seluruh prajurit di jajarannya menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) yang digelar pada 14 Februari 2024.
Hal tersebut disampaikan kepada seluruh prajurit TNI AD saat mengunjungi Yonif 527/BY di Kabupaten Lumajang.
"Sebentar lagi pemilu, tugas kami adalah menjaga ketertiban dan mendukung kelancaran pesta demokrasi. Netralitas TNI, harga mati," ucap Mayjen TNI Rafael dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Selasa.
Tak hanya soal netralitas, mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Republik Indonesia tersebut juga mewanti-wanti prajurit serta Persatuan Istri Tentara atau Persit Kartika Chandra Kirana Yonif 527 untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
"Jangan sampai terpancing, atau terpengaruh hoaks. Harus lebih bijak lagi ketika menggunakan media sosial," ucap pria lulusan Akademi Militer 1993 tersebut.
Selain dua hal tersebut, perwira tinggi TNI AD yang berasal dari kecabangan Infanteri (Kopassus) itu juga meminta seluruh prajurit Yonif 527 untuk menghindari segala bentuk pelanggaran.
Bahkan, Jenderal TNI berpangkat dua bintang itu akan memberikan sanksi tegas bagi prajurit yang diketahui melakukan pelanggaran.
"Hindari pelanggaran dalam hal apapun, dan jalankan tugas sesuai prosedur," tutur pria kelahiran Tidore, Maluku Utara tersebut.
Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak kembali menegaskan bahwa prajurit TNI AD memegang teguh komitmen netralitas dalam Pemilu 2024 dengan tidak ikut berkampanye.
Selain itu, kata dia, TNI AD belum mendapatkan pengaduan yang jelas buktinya bahwa terdapat prajurit berpihak ke kandidat tertentu atau tidak netral dalam Pemilu 2024.
Tak hanya itu, KSAD mengatakan pihaknya telah memiliki posko pengaduan jika masyarakat mendapati adanya dugaan prajurit tidak netral.