Gedung Lapangan Panahan Bojonegoro Rampung Desember
Rabu, 16 November 2011 6:39 WIB
Bojonegoro - Pembangunan gedung untuk panahan di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, dengan anggaran Rp900 juta dari APBD 2011, dijadwalkan rampung akhir Desember.
"Sesuai kontrak, pembangunan gedung lapangan panahan, akhir Desember harus sudah rampung, namun dengan anggaran yang ada tersebut belum bisa mencakup seluruh gedung panahan," kata Kepala Bidang Gedung dan Bangunan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Bojonegoro, Suparman, Rabu.
Ia menjelaskan, pembangunan gedung lapangan panahan yang dimulai awal Oktober itu, belum bisa dilakukan menyeluruh di atas tanah yang tersedia dengan luas 35 X 75 meter, karena keterbatasan dana.
Dengan dana sebesar Rp900 juta yang merupakan sisa dana Persibo yang tidak terpakai tersebut, hanya mampu untuk membangun gedung dengan luas 30X35 meter."Meski baru separuhnya, atlet panahan yang berlatih sudah bisa berada di dalam gedung," katanya menjelaskan.
Suparman menambahkan, kemungkinan tahun depan kalau ada anggaran, pengembangan gedung lapangan panahan tersebut, dilanjutkan.
"Secara pasti kita belum tahu, yang jelas sesuai desain lapangan panahan itu, belum rampung," ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas PU Pemkab Bojonegoro, Andi Tjandra menjelaskan, selama ini, dengan tanah yang tersedia tersebut, untuk membangun gedung lapangan panahan yang ideal masih membutuhkan tanah tambahan.
Paling tidak, lanjutnya, dengan perluasan tanah lapangan, jarak jangkau di dalam gedung lapangan panahan tersebut, bisa mencapai 100 meter.
"Caranya dengan membeli tanah yang ada di sebelah lapangan yang sekarang sudah ada," katanya mengungkapkan.
Menurut dia, diperkirakan kebutuhan membangun gedung lapangan yang ideal dengan penambahan luas tanah tersebut, bisa mencapai Rp3 miliar."Dengan begitu, atlet panahan bisa berlatih secara optimal," katanya menegaskan.
Sebelum gedung di bangun, dalam latihan atlet panahan Bojonegoro, harus mensiasati kondisi. Kalau pagi hari, atlet berlatih memanah menghadap ke barat, sedangkan kalau sore hari mereka menghadap ke timur, sehingga peralatan yang ada terpaksa harus dipindahkan. (*)