Surabaya (ANTARA) - Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menggelar kegiatan edukasi tentang etika dan keamanan siber dalam Hacker Fest 2024 yang berlangsung pada Sabtu di kampus setempat.
Rektor Untag Surabaya Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, M.M., CMA., CPA mengemukakan pentingnya pendidikan etika pada era digital seperti sekarang.
"Artinya, bahwa tidak semua hacker (peretas) jelek, ada sisi positifnya. Kita mendidik para hacker-hacker, semoga mereka memiliki etika yang baik dan membuat psikologi yang lebih baik," katanya.
Dalam lokakarya bertema "Digital untuk Persatuan, Persatuan untuk Nusantara" yang diikuti oleh 220 orang pelajar, mahasiswa, dan anggota masyarakat umum, Pembina Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya Bambang DH mengemukakan tiga fenomena yang tidak dapat dibendung, yaitu demokratisasi, lingkungan, dan digitalisasi.
"Digitalisasi mempermudah pekerjaan manusia saat ini. Oleh karena itu bagaimana cara menyatukan anak-anak muda yang memiliki kemampuan lebih di bidang keamanan, sehingga kita dedikasikan untuk NKRI. Kita boleh melahirkan teknologi, tapi jangan menjadi budak teknologi," katanya.
Sementara itu, Direktur Sistem Informasi YPTA Surabaya Supangat mengatakan bahwa secanggih apapun pengembang bekerja, pasti masih ada celah yang terlewati.
Celah yang dapat menimbulkan kerentanan sistem, ia mengatakan, harus ditemukan dan diperbaiki untuk memastikan keamanan sistem.
"Eksploitasi hal positif, bukan negatif. Ethical hacking mudahnya adalah sebuah penetration testing atau pen testing, yaitu proses di mana kerentanan sistem diperbaiki untuk memastikan keamanan sistem berjalan dengan baik Hal ini berbicara tentang legalitas, bukan ilegal," katanya.
"Ethical hacking bicara tentang white hat hacker. Seluruh aktivitas yang kita lakukan harus ada izin secara formal," ia menambahkan.
Untag Surabaya gelar edukasi etika dan keamanan siber
Sabtu, 20 Januari 2024 22:48 WIB
Seluruh aktivitas yang kita lakukan harus ada izin secara formal