Surabaya (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Imam Sugianto mengajak civitas akademika Universitas Muhammadiyah Surabaya untuk mewujudkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 damai.
"Melalui anak-anak kita inilah, generasi muda inilah kita harapkan membantu mensosialisasikan (pemilu damai) ke seluruh lapisan masyarakat," ujar Kapolda Jatim usai memberikan kuliah umum ke mahasiswa UM Surabaya, Kamis.
Menurut jenderal bintang dua polisi itu, Pemilu 2024 harus dimaknai sebagai momentum yang tepat untuk mewaspadai gesekan-gesekan yang akan terjadi.
"Hari ini hingga 10 Februari mendatang masuk kampanye akbar, maka kami Polri mengajak kepada seluruh masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi gesekan-gesekan yang akan terjadi," tuturnya.
Selain meningkatkan kewaspadaan, ia mengajak mahasiswa yang hadir sebagai kaum intelektual mengampanyekan pemilu damai, agar masyarakat pendukung pasangan calon tidak mudah terprovokasi dan berkomitmen dalam meredam potensi-potensi yang dapat memecah belah bangsa.
Baca juga: Polda Jatim dan LDII sinergi wujudkan Pemilu Damai
"Sekali lagi mari kita sukseskan Pemilu 2024 dengan penuh integritas, mari kita saling mengingatkan bahwa persatuan dan kesatuan adalah hal yang utama," katanya.
Dalam kesempatan itu Kapolda menyampaikan pelaksanaan Pemilu 2024, termasuk tentang kerawanan-kerawanan yang kemungkinan mengganggu proses pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Dia mengatakan daerah yang dinilai sangat rawan terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban saat Pemilu 2024 di Jawa Timur ialah di wilayah Madura dan Kabupaten Pasuruan.
"Kenapa kita jadikan daerah itu sangat rawan? Karena sejarah. Sejarah pelaksanaan Pemilu 2019 itu terjadi gangguan-gangguan Kamtibmas (Keamanan Ketertiban Masyarakat), itu kita antisipasi semoga tidak terjadi di Pemilu 2024," ujarnya.
Sementara itu, Rektor UM Surabaya Dr. dr. Sukadiono, MM. mengatakan bahwa kuliah umum dengan Polri ini merupakan salah satu doktrin taawun Muhammadiyah dalam hal kebaikan dan ketakwaan.
"Tentunya sebagai pimpinan universitas kami ingin pemilu berjalan dengan damai. Di tahun politik seperti ini banyak sekali misinformasi dan disinformasi yang dapat memecah belah persaudaraan, sehingga kita harus bijak dalam memilih konten, apalagi menyebarkan konten yang belum tentu kebenarannya," katanya.
"Saya mengajak kepada semua agar selektif dalam memilih konten dan saling mengedukasi satu sama lain," tambah pria yang juga Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim itu.
Ia menegaskan Pemilu 2024 harus menjadi pemilu yang damai dan berintegritas. Dia pun mengajak akademisi dan mahasiswa yang hadir untuk memerangi berita hoaks yang akan menimbulkan kerusuhan dan keamanan yang mengganggu stabilitas politik nasional.
"Mari kita terus gaung-kan demokrasi yang aman, damai, jujur sehingga melahirkan pemimpin berkualitas. Kita bersama-sama ciptakan pesta demokrasi yang semarak penuh perdamaian," ucapnya.