Malang - Sekitar 800 massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di wilayah Malang Raya dan Blitar, Jawa Timur, Minggu, melakukan aksi turun jalan menolak kedatangan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama ke Indonesia. Aksi turun jalan diawali dari Kantor Bakorwil Kota Malang, dan berakhir di alun-alun kota setempat. Humas HTI Malang Raya, Mus'ab Abdurachman mengatakan, aksi turun jalan bertujuan untuk menggugah masyarakat Malang agar mengetahui tujuan kedatangan Obama ke Indonesia hanya untuk kepentingan politik. "Kami turun ke jalan untuk menyadarkan masyarakat Malang, sebab kedatangan Obama ke Indonesia hanya untuk kepentingan politik mengeruk kekayaan Indonesia," katanya. Mus'ab mengatakan, penolakan kedatangan Obama harus dilakukan seluruh masyarakat Indonesia, karena dalam pertemuan KTT ASEAN, Amerika Serikat bukan termasuk dalam anggota ASEAN sehingga kedatangannya perlu ditolak. Mus'ab juga menuding kedatangan Obama yang juga punya ikatan dengan Indonesia ini memiliki agenda yang merugikan. Dalam aksi itu, massa melakukan orasi dan memenuhi alun-alun Kota Malang serta membentangkan spanduk dan bendera organisasi yang berisi kecaman kedatangan Obama. Sementara beberapa poin yang disampaikan dalam aksi tersebut adalah kedatangan Obama mempunyai kepentingan perebutan sumber daya alam dengan China. Serta kedatangan Obama bertujuan menyetir kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait aset yang dimiliki bangsa Indonesia. Sementara itu, kedatangan Obama ke Indonesia dijadwalkan akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN Ke-19 di Bali.(*)
Berita Terkait
Antara Natal, tahun baru, dan kebersamaan di saat sulit
25 Desember 2025 15:14
Dewas ANTARA harap kinerja Biro Jatim terus tumbuh
17 Desember 2025 19:30
ANTARA terima penghargaan peran penyebaran informasi Kumham Imipas
17 Desember 2025 13:59
Konjen RRT-ANTARA Jatim masifkan penyebaran informasi positif dua negara
16 Desember 2025 19:45
DPR nilai pemberitaan ANTARA masih menjadi tolok ukur
16 Desember 2025 19:02
Ketua Fraksi PKS DPRD Jatim: ANTARA miliki karakter yang berbeda
16 Desember 2025 18:16
Ketua Dewas ANTARA: Kantor berita bertanggung jawab tangkal hoaks
16 Desember 2025 18:00
Kadis Kominfo Jatim apresiasi peran ANTARA jaga kualitas informasi
16 Desember 2025 17:02
