Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mencatat sepanjang tahun 2023 serapan tenaga kerja sudah terserap sebanyak 36.194 warga miskin, melalui intervensi bantuan lapangan pekerjaan, yakni program "Padat Karya" .
"Jadi, jumlah intervensi Padat Karya melalui bantuan usaha dan penyaluran bekerja selama tahun 2023 sebanyak 36.194 tenaga kerja," kata Eri di Surabaya, Kamis.
Program "Padat Karya" yang dilaksanakan oleh pemkot setempat bertujuan untuk mengentas kemiskinan di wilayah setempat.
Sebab, kata Eri ketika angka kemiskinan bisa dipangkas, maka dampaknya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, beberapa persoalan, seperti stunting dan gizi buruk mampu diminimalisasi.
"Pemkot Surabaya bersama DPRD Kota Surabaya dan pemangku kebijakan saling bersinergi untuk mengentas kemiskinan itu. Salah satunya melalui program Padat Karya ini," ujarnya.
Bidang usaha yang dibuka melalui program intervensi sosial berfokus pada pelayanan dan jasa , seperti cuci mobil, jasa laundry, jahit, rumah produksi batik, kafe, dan sentra wisata kuliner.
Para pekerja di lini usaha tersebut adalah mereka yang masuk dalam kategori sebagai warga miskin.
Eri menjelaskan sebelum dipekerjakan, calon tenaga kerja terlebih menjalani pelatihan dari Pemkot Surabaya, dengan menyesuaikan pada lini usaha yang dituju.
Pemkot perbulannya, kemudian melaksanakan evaluasi secara berkala untuk mengetahui perkembangan para calon tenaga kerja tersebut.
"Melalui program ini warga miskin bisa bekerja," ucapnya.
Sementara, di tahun 2024 program "Padat Karya" tetap dilanjutkan, salah satu lini usaha yang digenjot, yakni sebagai tenaga penyuplai daging bagi hotel maupun bekerja sebagai tenaga cetak map untuk kebutuhan Pemkot Surabaya.
"Jadi, nanti yang suplai daging di hotel-hotel itu pemkot melalui program Padat Karya. Makanya, warga miskin nanti harus siap bekerja yang seperti ini. Bisa pula yang pemuda-pemudanya nanti mencetak map-map pemkot dan bisa juga bikin usaha sablon," katanya.
Karena itu, dia meminta warga miskin di wilayah setempat agar bersiap-siap mengikuti proses pelatihan.
"Insya Allah itulah yang akan terus kami lakukan di tahun 2024," ujar Eri.