Dinkes Madiun Terjunkan 1.010 Jumantik Cegah DB
Senin, 7 November 2011 17:40 WIB
Madiun - Dinas Kesehatan Kota Madiun menerjunkan sebanyak 1.010 juru pemantau jentik (Jumantik) guna mencegah penyebaran penyakit demam berdarah di wilayah setempat.
"Seribu lebih Jumantik tersebut telah disebar ke seluruh rumah warga di masing-masing kelurahan. Satu orang jumatik bertugas untuk memantau 50 rumah atau satu rumah tetangga (RT)," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Madiun, Agung Sulistya Wardani, Senin.
Menurut dia, para Jumantik tersebut akan bertugas sebanyak tiga kali selama tahun 2011.
Untuk mempermudah kerja mereka, dinas kesehatan memberikan sejumlah uang transportasi.
"Para jumatik ini rata-rata adalah ibu rumah tangga di lingkungan RT masing-masing kelurahan. Untuk mempermudah kerja, masing-masing jumantik akan diberikan uang transportasi sebesar Rp20.000 dalam sekali melakukan pemantauan di wilayah tanggung jawabnya," kata Wardani.
Saat melakukan tugasnya, masing-masing jumantik akan melihat bak mandi dan tempat-tempat penampungan air yang ada di rumah warga. Mereka akan melihat apakah rumah warga yang bersangkutan telah terbebas dari jentik atau belum.
"Hasil pemantauan tersebut akan dilaporkan ke dinas. Diharapkan, dengan melibatkan jumantik, penyebaran penyakit demam berdarah (DB) dapat ditekan. Sebab, setiap rumah yang terdapat jentiknya akan langsung terpantau dan dilakukan pemberantasan," kata Wardani.
Pihaknya memprediksi, virus DB akan mulai muncul beberapa waktu ke depan seiring memasuki musim penghujan. Hal ini berdasarkan pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya.
"Data Dinkes mencatat, tingginya kasus DB terjadi pada awal musim penghujan untuk setiap tahunnya. Sedangkan waktu rawan penularan adalah bulan November akhir tahun hingga April tahun berikutnya," katanya.
Ia menambahkan, selama tahun 2011 di Kota Madiun terhitung sejak Januari hingga Oktober, baru ada sembilan kasus DB. Jumlah ini menurun, dari tahun-tahun sebelumnya, dimana, tahun 2009 ditemukan sebanyak 137 kasus DB dan tahun 2010 sebanyak 87 kasus.
Selain menerjunkan jumantik, usaha lain yang dinilai efektif mencegah penyebaran demam berdarah adalah sosialisasi kepada masyarakat untuk giat melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M. Yakni, menguras dan menutup tempat penyimpanan air, serta menimbun tempat-tempat penyimpanan air yang tidak berguna.(*)