Sampang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Jawa Timur menangani sebanyak 152 kejadian kebakaran lahan selama lima bulan terakhir ini yang penyebabnya karena ulah manusia.
"Jumlah kebakaran sebanyak 152 kejadian ini, selama kurun waktu Juli hingga 6 November 2023 ini," kata Kepala Seksi Operasi Pemadam Kebakaran pada Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Sapol PP - Damkar) Pemkab Sampang Maftuh Fathurrahman di Sampang, Jawa Timur, Selasa.
Ke 152 kejadian kebakaran itu terdiri dari 29 kejadian di bulan Juli, dan di bulan Agustus sebanyak 31 kejadian, September 36 kejadian, Oktober 53 kejadian, dan per tanggal 6 November sebanyak 3 kejadian.
Ia menjelaskan, dari semua kejadian itu, penyebab utamanya karena ulah manusia, seperti membuang puntung rokok sembarangan dan sebagian memang sengaja dibakar.
Untuk wilayah Sampang Kota kebakaran kerap terjadi di lahan belakang samping kantor Dinas Perhubungan.
Baca juga: Kapolres: Kasus perkelahian antarpemuda di Sampang berakhir damai
"Hampir setiap tahun disana terjadi kebakaran lahan, banyak semak-semak kering yang penyebabnya dipicu karena orang bakar sampah dan merembet ke daun-daunan kering," kata dia.
Menurut Maftuh, selain karena ulah manusia yang sengaja melakukan pembakaran, tingginya kejadian kebakaran lahan merupakan imbas kemarau panjang yang terjadi di Sampang. Akibatnya, pohon dan rumput di kawasan lahan mengering hingga mudah terbakar.
"Karena itu, kami mengimbau kepada masyarakat agar berhati hati agar tidak melakukan hal-hal yang dapat memicu kebakaran," katanya.
"Selain itu, kemarau tahun ini tidak lepas dari cuaca ekstrem yang panas menyengat, warga juga diimbau agar tidak melakukan aktivitas membakar di lokasi yang rentan terjadi kebakaran seperti ladang dan hutan," ujarnya.
Maftuh menambahkan, tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran. Kecuali peristiwa di Dusun Ombul Laok, Desa Ombul, Kecamatan Kedungdung, Sampang. Saat itu nyawa kakek berusia 70 tahun bernama Tanglor, tidak terselamatkan dan mengalami luka di sekujur tubuhnya.
"Pada waktu itu korban yang membakar lahan sendiri, Tapi kejadian ini tidak dilaporkan kepada petugas Damkar, akan tetapi data kejadian masuk dalam catatan kami," katanya, menjelaskan.