Surabaya (ANTARA) - Jaringan Arek Ksatria Airlangga (JAKA) berharap para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jawa Timur berkomitmen menjunjung tinggi netralitas di masa bergulir tahun politik jelang konstelasi Pemilihan Umum 2024.
Ketua JAKA Teguh Prihandoko melalui keterangan resmi, Jumat, mengatakan sikap netral yang ditunjukkan ASN di Jawa Timur bertujuan untuk menjaga kondusivitas jelang pesta demokrasi tahun depan.
"Semoga aparatur di Jatim bisa arif dan bijaksana," kata Teguh.
Lebih lanjut, kata dia, Jawa Timur juga merupakan wilayah strategis dalam konteks pemilu dan apabila netralitas tak dijunjung maka bisa berdampak pada dinamika selama masa pemilu.
Dia pun kembali menekankan setiap ASN sudah semestinya berada di tengah dan menjadi contoh bagi masyarakat.
"Daerah ini menjadi wilayah yang akan sangat menentukan dalam pilpres. Maka dengan sangat kami memohon aparatur negara benar-benar netral," kata dia.
Diketahui, Aturan netralitas ASN itu sudah digaungkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama stakeholder terkait untuk menjamin Pemilu Damai 2024, pada Selasa (31/10/2023).
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono melalui keterangan resmi yang diterima menyebut sikap netral para ASN merupakan bentuk kepatuhan terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN.
Di dalam aturan itu disebutkan bahwa ASN dilarang menjadi anggota maupun sebagai pengurus partai politik.
Selain itu, kata dia setiap ASN juga tak diperkenankan memihak terhadap segala macam kepentingan yang menyangkut unsur politik, khususnya memanfaatkan saran pemerintahan.