Cianjur (ANTARA) - Satlantas Polres Cianjur, Jawa Barat, masih menyelidiki penyebab kecelakaan minibus milik Rumah Yatim Dhuafa Al-um Tangerang di Jalan Raya Puncak Cianjur, Selasa, yang mengakibatkan empat orang penumpangnya meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Cianjur Ajun Komisaris Polisi Adhi Prasidya di Cianjur, Selasa, mengatakan dugaan sementara penyebab kecelakaan karena rem kendaraan tidak berfungsi atau blong sehingga sopir kesulitan mengendalikan minibus bernopol B 7079 TXA hingga menghantam tebing di pinggir jalan dan terjungkal.
"Akibatnya empat orang meninggal, enam orang luka berat dan 15 orang lainnya luka-luka. Korban luka-luka dibawa ke RSUD Cimacan untuk mendapatkan pertolongan medis. Minibus yang melaju dari arah Puncak menuju Cianjur sempat oleng dan hilang kendali," katanya.
Adhi menjelaskan sejumlah penumpang yang merupakan anak-anak terpental hingga keluar minibus dan meninggal dunia di tempat kejadian.
Warga yang melihat kejadian langsung mendekati lokasi untuk menolong korban yang sebagian besar terhimpit di dalam minibus. Petugas yang datang berhasil mengevakuasi korban dan langsung membawanya ke RSUD Cimacan, termasuk korban meninggal dunia.
"Korban luka-luka sampai Selasa petang masih menjalani perawatan di rumah sakit, sedangkan korban meninggal dunia sudah dibawa pihak yayasan guna dimakamkan di Tanggerang, Provinsi Banten," katanya.
Kasatlantas menambahkan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan fisik kendaraan dan olah tempat kejadian perkara yang dilakukan bersama Dinas Perhubungan Cianjur guna memastikan penyebab kecelakaan tunggal yang mengakibatkan empat orang meninggal dunia itu.
"Kami masih menunggu hasil cek fisik kendaraan dan hasil olah TKP yang dilakukan petugas gabungan guna memastikan penyebab kecelakaan yang dugaan sementara akibat rem blong," ujarnya.