Surabaya (ANTARA) - Ketua Dewan Pembina Pondok Pesantren Idhotun Nasyiin Lamongan, Ais Shafiyah Asfar atau kerap dipanggil Ning Ais mengatakan bahwa santri harus berjihad intelektual.
Ning Ais dalam keterangannya di Surabaya, Senin, mengatakan Hari Santri pada tahun ini memiliki tema "Jihad Santri, Jayakan Negeri" yang memiliki pesan historis dan kontekstual.
"Secara historis memiliki arti bahwa dari dulu hingga sekarang santri juga memiliki andil besar dalam memperjuangkan kemerdekaan dan mempertahankan kedaulatan NKRI," katanya.
Sedangkan secara kontekstual, lanjut dia, tema ini memiliki arti bahwa para santri harus berjihad intelektual untuk menjayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurut Ning Ais, Slogan Jihad Santri, Jayakan Negeri memiliki pesan yang sangat kuat yakni agar para santri dapat menjayakan negeri ini dengan cara berjihad.
Oleh karena itu, Ning Ais meminta para santri untuk selalu berjihad intelektual. Para santri tidak harus berjihad, berperang menantang maut dengan menenteng senjata untuk melawan musuh.
"Melainkan, para santri berjihad dengan tetap rajin dan tekun belajar menggunakan sumber-sumber ilmu baru dari teknologi digital, seperti internet, media sosial, dan perangkat-perangkat penunjangnya," ujar politikus PKB ini.
Ning Ais menegaskan bahwa santri harus berjihad intelektual, dengan menguasai teknologi digital dengan bijak untuk mencari ilmu, memerangi hoaks atau misinformasi. Hal ini untuk menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
"Jika para santri sudah menguasai teknologi digital, pasti dapat menggerakkan perekonomian bangsa dengan cara-cara baru, sehingga dapat mengurangi kemiskinan dan pengangguran," kata Ning Ais yang juga Caleg Dapil 1 DPRD Surabaya itu.
Dengan adanya hal tersebut, lanjut dia, para santri diharapkan dapat lebih mendapatkan literasi-literasi baru yang dapat membangun negeri ini. Selain itu, para santri diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian dengan cara-cara baru untuk menyejahterakan masyarakat.
"Sehingga angka kemiskinan dan pengangguran di negeri ini akan berkurang," ucap Ning Ais.