Trenggalek, Jawa Timur (ANTARA) - Sejumlah perusahaan berstatus badan usaha milik daerah (BUMD) di Kabupaten Trenggalek mengirimkan bantuan air bersih ke desa-desa terdampak bencana kekeringan.
"Kami optimalkan penanggulangan dampak bencana kekeringan tahun ini dengan menggalang bantuan bersumber CSR (dana tanggung jawab sosial perusahaan) dari masing-masing perusahaan,' kata Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin di Trenggalek, Minggu.
Skema awal, lanjut Mas Ipin (panggilan Bupati Nur Arifin), dialokasikan 19 tangki truk berisi air bersih yang akan didistribusikan.
"Kami kolaborasi, tidak hanya dari APBD, tapi juga dari privat sektor," katanya.
Bantuan yang bersumber dari tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR itu bakal didistribusikan di desa-desa di Kecamatan Trenggalek, Watulimo, Dongko, Kampak, Pule, Suruh dan Tugu.
Mas Ipin mengapresiasi kepedulian perusahaan untuk membantu warga yang saat ini mengalami Krisis air bersih dampak kemarau panjang.
"Ini contoh pengusaha-pengusaha, CEO-CEO yang baik hati. Mereka juga memberikan CSR-nya berupa air bersih," imbuhnya.
Merujuk laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, hingga saat ini sebanyak 163 tangki berisi 4.000-6.000 liter air bersih telah disalurkan.
Saat ini kekeringan meluas hingga 17 desa di 10 kecamatan. Selain langkah jangka pendek distribusi air bersih, pemerintah berencana membuat sumur bor di 66 titik.
"Jangka menengahnya kita sudah siapkan anggaran untuk sumur bor dan beberapa sambungan pipa air bersih juga kita upayakan," katanya.
Untuk diketahui, kekeringan di Trenggalek mengalami perluasan. Per 3 Oktober, 11 desa atau kelurahan di tujuh kecamatan mengalami kekeringan. Namun saat ini kekeringan bertambah enam desa dan tiga kecamatan.
Kekeringan itu diperkirakan terus meluas merujuk prakiraan musim hujan yang turun pada November-Desember 2023.