Trenggalek (ANTARA) - Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) telah memilih destinasi Pantai Mutiara, Trenggalek, Jawa Timur sebagai laboratorium lapangan pengelolaan sumberdaya pesisir.
"Ini kabar baik, dan tentu kami atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Trenggalek sangat mengapresiasi langkah UINSA yang menjadikan Pantai Mutiara sebagai laboratorium lapangan," kata Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin di Trenggalek, Minggu.
Ia juga mengapresiasi keberpihakan civitas akademika terhadap lingkungan hidup.
Dia menyamakan dengan bagaimana gerakan pemuda di masa revolusi memperjuangkan kemerdekaan. Kemudian diera kemerdekaan mencita-citakan kestabilan hingga berujung pada reformasi.
"Setelah reformasi kita mencita-citakan adanya kemajuan, tapi kemajuan ini sekarang terhantam isu-isu keadilan, termasuk keadilan ekologis. Mungkin ke depan juga anak muda itu perjuangannya adalah kemerdekaan dalam hal keberlanjutan ekologi, dalam hal ekonomi yang berkelanjutan, mungkin menjadi perjuangan kita yang baru," katanya.
Dia berharap aksi konservasi lingkungan hidup ini menjadi langkah baik, tidak hanya bagi lingkungan tetapi juga secara sosial maupun kemanusiaan.
Sebab, keduanya saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga tidak dapat dipisahkan. Apalagi produksi oksigen terbesar kata Mas Ipin bukan berasal dari hutan, melainkan dari lautan.
"Nah, ketika taman-taman di bawah laut itu tidak hidup maka tidak akan ada fitoplankton, tidak akan ada flora fauna yang kemudian bisa menghasilkan oksigen dan menyerap karbon,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, bupati muda yang akrab disapa Mas Ipin ini berpesan kepada masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan minimal dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Sebab sampah yang dibuang sembarangan akan merusak ekosistem karena muara akhirnya adalah di laut. Langkah kecil itu diharapkan bisa membawa dampak positif terhadap iklim.
"Jadi terima kasih. Semoga teman-teman nanti sering balik ke sini sehingga nanti dilihat sama masyarakat Trenggalek dan semua ikut tergerak," katanya.