Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggalakkan program Sapi Manak Setahun Pisan (SMS Pisan) karena program sapi beranak setahun sekali yang digeber sejak 2021 itu berhasil meningkatkan produktivitas sapi.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan lewat program ini Dinas Pertanian dan Pangan melakukan pengobatan kepada indukan sapi yang mengalami gangguan reproduksi sehingga mereka dapat be-reproduksi secara maksimal, yaitu satu tahun sekali.
"Program ini ternyata cukup efektif, sapi yang sebelumnya kesulitan untuk reproduksi, tapi dengan program ini bisa be-reproduksi bahkan bisa setahun sekali," ujar Bupati Ipuk Fiestiandani saat mengunjungi kelompok ternak Barokah Rojo Joyo Desa Bagorejo, Kecamatan Srono, dalam rangkaian program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa), Rabu.
Dengan program tersebut, produktivitas ribuan sapi di Banyuwangi mengalami peningkatan dari yang sebelumnya lahir sekitar 28.000 ekor per tahun kini mencapai 30.000 per tahun.
"Ini membuat populasi sapi di Banyuwangi bisa makin meningkat, ujungnya tentu meningkatkan kesejahteraan peternak," kata Ipuk.
Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi drh. Nanang Sugiharto mengatakan, tim tersebut memberikan pengobatan seperti suntik hormonal, pemberian vitamin dan obatan-obatan, mineral, dan pengobatan lainnya secara gratis.
"Selain itu, mereka juga melakukan USG untuk pemeriksaan kesehatan reproduksi sapi, seluruh treatment dilakukan secara gratis dan tiap tahun sekitar 1000 sapi mendapat treatment program ini," ujarnya.
Melalui program SMS Pisan saat ini total populasi sapi di Banyuwangi capai 146.000 ekor. Dalam program ini tim dari Dinas Pertanian dan Pangan melakukan pendampingan terhadap peternak yang sapi-sapinya bermasalah dalam reproduksi.