Trenggalek (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek mengintensifkan distribusi air bersih ke desa-desa terdampak kekeringan di daerah itu sejak 11 September 2023.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Trenggalek Ratna Sulistyowati di Trenggalek, Jumat, mengatakan penyaluran bantuan air bersih sejauh ini sudah dilakukan sebanyak 47 tangki.
"Penyaluran tentunya dilakukan secara bergilir. Data lingkungan pemukiman yang terdampak kekeringan mendapat bantuan air bersih ini kami koordinasikan dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) untuk memastikan penyaluran sudah tepat dan terukur," katanya.
Agar droping air bersih dapat merata, BPBD Trenggalek dan Dinsos P3A Trenggalek membagi lokasi bantuan air bersih.
Adapun bantuan air bersih yang diberikan mencapai 47 tangki, di mana setiap tangki berisikan empat ribu liter air bersih.
"Kami sudah droping air bersih sejak 11 September 2023 sebanyak 25 tangki air bersih. Selain itu juga memberikan 21 tandon air kepada masyarakat," katanya.
Ratna menjelaskan berdasarkan keterangan warga untuk satu tandon berisi air bersih dapat dikonsumsi selama tiga hari, di mana air bersih digunakan warga untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Sebanyak enam kecamatan yang saat ini terdampak bencana kekeringan, yakni Suruh, Panggul, Dongko, Pule, Karangan, dan Munjungan.
Salah satu warga Desa Mlinjon, Ranu, mengungkapkan bahwa kekeringan sudah terjadi sejak Agustus 2023. Bencana ini terjadi akibat musim kemarau panjang.
"Musim kemarau panjang membuat sumber mata air dan sumur warga mengering. Kondisi ini sudah lama dirasakan oleh masyarakat," tuturnya.