“Ini juga sebagai langkah strategis dalam penanggulangan kemiskinan, yang dapat dilakukan baik di dalam maupun di luar rumah,” ujarnya dalam siaran pers diterima di Surabaya, Minggu.
Siti Atikoh yang pada kesempatan kunjungan di Surabaya, Sabtu (23/9), juga menyempatkan bertemu sejumlah ning serta nyai sekaligus berdiskusi terhadap pemberdayaan perempuan.
Ia juga berpesan bahwa perempuan memiliki peran penting sebagai pendidik dalam keluarga.
"Alhamdulillah, kami berdiskusi terutama terkait dengan pemberdayaan perempuan, bagaimana peran dari nyai dan ning untuk pembangunan nasional. Apalagi posisinya sangat luar biasa strategis, khususnya terkait dengan penanggulangan kemiskinan," ucapnya.
Menurut Atikoh, ning dan nyai memiliki banyak sekali santri sehingga kolaborasi penting dilakukan terutama bidang edukasi, keterampilan dan sumbangsih terhadap kontribusi ekonomi.
"Kami juga berdiskusi masalah kebangsaan, bagaimana peran perempuan itu bisa memberikan kontribusi dengan kebhinnekaan dan nasionalisme," tutur Atikoh.