Kediri (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri, Jawa Timur, menggelar Road to Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa Tahun 2023, yang merupakan kegiatan edukasi, sosialisasi ekonomi dan keuangan syariah pada masyarakat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri Moch. Choirur Rofiq mengemukakan kegiatan Road to FESyar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri merupakan rangkaian kegiatan FESyar Regional Jawa yang akan dilaksanakan di Surabaya pada tanggal 29 – 31 September 2023.
"Sebenarnya ini rangkaian dari yang puncaknya 29-30 itu Fesyar Regional Jawa. Jadi, ini rangkaian panjang kegiatan edukasi, sosialisasi ekonomi dan keuangan syariah yang bertujuan untuk memotivasi serta meningkatkan pemahaman masyarakat untuk terus menerapkan prinsip dan nilai-nilai ekonomi, keuangan syariah yang berdimensi keadilan, transparansi, produktivitas, dan tata kelola yang baik (governance)," katanya di Kediri, Kamis.
Pihaknya mengungkapkan, FESyar Jawa 2023 akan mendorong ekonomi syariah melalui penguatan sinergi dan inovasi ekonomi dan keuangan syariah melalui dukungan digitalisasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa yang inklusif.
Bank Indonesia Kediri juga mengajak masyarakat luas untuk turut mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, antara lain dengan mengikuti dan mengunjungi pagelaran acara Road to FESyar BI Kediri 2023.
Pihaknya menambahkan kegiatan ini digelar berkelanjutan. Pada Road To Fesyar Tahun 2022, telah ditandatangani Komitmen Bersama untuk mewujudkan Kota Kediri sebagai pusat pengembangan kawasan dan ekosistem halal antara Bank Indonesia Kediri, Pemerintah Kota Kediri, Majelis Ulama Indonesia Kota Kediri, Kadin Kota Kediri dan UIN Satu Tulungagung.
Beberapa program telah dilakukan sampai dengan 2023 di antaranya sertifikasi halal rumah potong hewan (RPH) oleh Pemerintah Kota Kediri, pelatihan juru sembelih halal (JuLeHa) kolaborasi MUI Kota Kediri dengan Pemerintah Kota Kediri, pelatihan penyelia halal dan pendamping produk halal.
"Kami juga ada pemberian sarana dan prasarana untuk mendukung sertifikasi halal dan edukasi atau sosialisasi melalui pendampingan intensif kepada UMKM oleh Bank Indonesia bersinergi dengan UINSATU dan berbagai pihak terkait," ujarnya.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan acara ini tentunya dapat mendorong edukasi tentang keuangan dan perkembangan ekonomi syariah terutama di Kota Kediri.
"Alhamdulillah, antusiasme para pelaku usaha di Kota Kediri sangat baik. Dengan banyaknya pondok pesantren di Kota Kediri, potensi pertumbuhan ekonomi syariah utamanya industri halal sangat besar. Kurang lebih ada puluhan ribu santri yang menimba ilmu di kota ini dengan rasio hampir 10 persen penduduk. Jumlah ini cukup besar. Tidak hanya sebagai konsumen, para santri ini berpeluang ikut mengembangkan industri ini," kata dia.
Kegiatan pembukaan acara itu digelar di Aula Muktamar, Kota Kediri. Acara diawali dengan pertunjukan kesenian nadzom Pondok Pesantren Lirboyo dan Pembacaan Ayat Suci Al Quran oleh Santri Pondok Pesantren Lirboyo.
Acara juga dimeriahkan dengan 40 UMKM kuliner, jajanan halal siap saji dan sektor kreatif serta berbagai acara lainnya.
Hadir saat pembukaan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Doddy Zulverdi, perwakilan Pemprov Jatim, pengasuh Pesantren Lirboyo, Kota Kediri serta tamu undangan lainnya.