Magetan (ANTARA) - Pejabat Forkopimda Kabupaten Magetan memantau kelancaran proses pemungutan suara pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di 30 desa kabupaten setempat yang berlangsung secara elektronik atau "e-voting".
Bupati Magetan Suprawoto yang tergabung dalam tim 1 bersama Wakil Ketua DPRD, Kapolres Magetan, Kepala Dinas PMD Provinsi Jawa Timur, Asisten Pemerintahan dan Kesra, dan OPD lainnya memantau langsung dengan mengecek keadaan di lapangan.
"Dengan adanya pilkades serentak secara e-voting di 30 desa ini akan menjadi lebih baik dari sebelumnya dan terciptanya tri-sukses yaitu sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, dan sukses ekonominya," ujar Bupati Suprawoto, Selasa.
Sejumlah desa penyelenggara yang dikunjungi oleh tim 1 antara lain, Desa Buluharjo Kecamatan Plaosan, Desa Sidokerto Kecamatan Sidorejo, Desa Malang Kecamatan Maospati, dan Desa Gondang Kecamatan Karangrejo.
Menurutnya, hasil pantauan di lapangan pilkades serentak berjalan cukup lancar dan aman. Berdasarkan penuturan beberapa warga yang menggunakan hak pilihnya mengungkapkan bahwa pilkades e-voting lebih mudah dan efektif dalam implementasinya jika dibandingkan dengan metode konvensional melalui metode pencoblosan.
Sementara, Wakil Bupati Magetan Nanik Endang Rusminiarti berpesan dengan adanya pilkades agar tidak menjadikan terkotak-kotaknya masyarakat.
"Sesaai yang diharapkan semua warga mampu menjaga kerukunan dan kondusivitas, jangan sampai terkotak-kotak," katanya.
Dari pantauan di lapangan, antusiasme masyarakat cukup besar dengan melihat antrean yang cukup padat untuk menyalurkan hak pilihnya.
Pilkades Serentak 2023 di Kabupaten Magetan digelar di 30 desa dengan menggunakan sistem e-voting. Sebanyak 74 bakal calon kepala desa tercatat siap berkontestasi.
Pilkades serentak dengan sistem e-voting dilakukan untuk mewujudkan pilkades yang akurat, akuntabel, efektif, dan efisien. Selain itu, diharapkan pilkades dapat menekan kecurangan dan meningkatkan partisipasi masyarakat.