"Data WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) menunjukkan masalah gigi dan mulut sebagai salah satu dari masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Kurang lebih 50 persen warga dunia memiliki masalah gigi dan mulut," katanya dalam acara gelar wicara terkait kesehatan gigi dan mulut, yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
Indah mengatakan penyakit gigi dan mulut yang mencakup gigi berlubang, masalah jaringan penyangga gigi, masalah gusi dan tulang penyangga (periodontal), kehilangan gigi (ompong), hingga kanker rongga mulut, termasuk ke dalam lima besar jumlah kasus penyakit tidak menular di dunia.
Di Indonesia sendiri, kata dia, terdapat sekitar 87 juta kasus gigi berlubang yang ditemukan di masyarakat.
Baca juga: Orang tua Surabaya diedukasi peduli kesehatan gigi anak sejak dini
Baca juga: Orang tua Surabaya diedukasi peduli kesehatan gigi anak sejak dini
Dia menyebutkan ketidakrutinan masyarakat dalam memeriksakan giginya (dental check up) ke dokter gigi menjadi salah satu penyebab tingginya angka masalah gigi dan mulut.
"Kemudian kita juga menghadapi fenomena pascapandemi COVID-19 yang menyebabkan beberapa fasilitas pelayanan kesehatan ada yang terganggu, termasuk fasilitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut," ujar Indah.
Selama masa pandemi COVID-19 berlangsung, kata Indah, terdapat sejumlah pasien yang sebelumnya rutin memeriksakan kesehatan giginya, namun terkendala lantaran pandemi yang belum mereda.
Oleh karena itu, lanjutnya, bertepatan dengan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional (HKGMN) yang dilaksanakan pada 12 September 2023, Indah mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Salah satu cara terpenting, ucapnya, dengan melakukan pemeriksaan gigi rutin ke dokter gigi, sebagai pemeriksaan dan pembersihan secara profesional, serta upaya pencegahan dengan tujuan kondisi rongga mulut menjadi sehat dan prima.
"Kenapa penting? Karena sebagian besar masalah kondisi gigi dan mulut bisa dicegah, pencegahan primer adalah nomor satu dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut," ujarnya.
Untuk diketahui Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional tahun ini mengambil tema "Senyum Indonesia, Gigi Kuat dan Mulut Sehat".
"Kemudian kita juga menghadapi fenomena pascapandemi COVID-19 yang menyebabkan beberapa fasilitas pelayanan kesehatan ada yang terganggu, termasuk fasilitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut," ujar Indah.
Selama masa pandemi COVID-19 berlangsung, kata Indah, terdapat sejumlah pasien yang sebelumnya rutin memeriksakan kesehatan giginya, namun terkendala lantaran pandemi yang belum mereda.
Oleh karena itu, lanjutnya, bertepatan dengan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional (HKGMN) yang dilaksanakan pada 12 September 2023, Indah mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Salah satu cara terpenting, ucapnya, dengan melakukan pemeriksaan gigi rutin ke dokter gigi, sebagai pemeriksaan dan pembersihan secara profesional, serta upaya pencegahan dengan tujuan kondisi rongga mulut menjadi sehat dan prima.
"Kenapa penting? Karena sebagian besar masalah kondisi gigi dan mulut bisa dicegah, pencegahan primer adalah nomor satu dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut," ujarnya.
Untuk diketahui Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional tahun ini mengambil tema "Senyum Indonesia, Gigi Kuat dan Mulut Sehat".