Ketua Rukun Tetangga 38 Kampung Krembeng Pasrepan Munip, saat ditemui ANTARA di lokasi mengatakan bantuan air tersebut sangat membantu warganya untuk kebutuhan sehari-hari karena kekeringan di wilayahnya sudah berjalan sekitar tiga bulan.
"Sangat membantu sekali, supaya kami tidak jauh-jauh juga buat ambil air bersih, karena memang di wilayah ini sudah dari dulu kalau waktu musim kemarau akan mengalami kekeringan, ini sudah terjadi sejak zaman nenek saya juga," ujarnya.
Selain bantuan air, lanjutnya, Gubernur Khofifah juga memberi satu tandon untuk kampungnya sebesar 1200 liter, agar dapat menambah daya tampung air yang dikirim ke wilayahnya.
"Kampung ini dapat satu tandon, buat menambah daya tampung air bersih yang dikirim oleh sejumlah instansi, karena sebelumnya kami membuat penampungan air dari terpal saja tanpa penutup," ucapnya.
Oleh karena itu, dirinya bersyukur dengan adanya bantuan air bersih dari beberapa pihak sejak beberapa tahun belakangan.
"Alhamdulillah jadinya warga tidak kekurangan. Air bersih ini sekarang rutin dikirim oleh beberapa pihak ada yang dari Pemerintah Kabupaten Pasuruan, kemarin Bu Gubernur dan terkadang ada pihak swasta juga, jadi saya bersyukur," tuturnya.
Dirinya berharap, ada solusi seperti sambungan pipa air yang dipasang hingga ke wilayahnya agar lebih enak ke depannya.
"Bantuan air bersih memang ada, tapi kami juga tidak tahu di jalan saat pengiriman air itu ada kendala atau tidak yang bisa membuat terlambat, jadi sebenarnya masih was-was, kalau dipasangkan pipa hingga ke sini jadinya tidak khawatir dan kalau bisa dipasang alat pengukur volume air di tiap rumah," ujar Munip.
Sementara itu, salah seorang warga kampung Krembeng Pasrepan yang bernama Sutama mengatakan untuk saat ini kebutuhan air rumahnya setiap hari tercukupi, karena bantuan silih berganti berdatangan.
"Alhamdulillah tercukupi tidak kekurangan, karena memang bantuannya terus menerus ada, saya dengar juga akan ada lagi nanti atau besok," katanya.
Salah seorang warga lainnya bernama Hotimah juga menjelaskan bahwa bantuan air bersih di kampungnya sudah mulai banyak, tidak seperti saat dia kecil yang harus menimba dengan jarak satu kilometer dari rumahnya.
"Dulu saat saya remaja harus mengambil air dari sungai Pasrepan yang jaraknya satu kilometer dari rumah, Alhamdulillah dari tahun ke tahun bantuan berdatangan, beberapa tahun ini bantuan air sudah sering datang, sekitar dua hari sekali," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 10 ribu liter kepada warga yang terdampak kekeringan di Desa Pasrepan, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (2/9) malam.
Secara simbolis Gubernur Jatim menyerahkan dua tangki air bersih setara 10.000 liter, satu buah tandon, lima buah terpal, 30 buah jerigen serta paket sembako bagi 390 jiwa (130 KK) warga yang terdampak kekeringan di Desa Pasrepan.
Khofifah menjelaskan, berdasarkan data BPBD Jatim khusus untuk wilayah Kabupaten Pasuruan kekeringan terjadi di 21 desa dan tersebar di 6 kecamatan yaitu Kecamatan Lumbang, Winongan, Pasrepan, Lekok, Gempol, dan Kejayan.
"Dengan total warga terdampak kekeringan sebanyak 33.774 jiwa atau setara 11.053 kepala keluarga," ucapnya.
Gubernur Khofifah menjelaskan, saat ini kekeringan cukup parah memang terjadi di sejumlah daerah di Kabupaten Pasuruan. Bahkan, pemkab setempat telah menetapkan status tanggap darurat kekeringan sejak tanggal 26 Juli 2023 lalu dengan dua kali masa perpanjangan.
"Dengan rincian masa tanggap darurat yaitu, tanggal 26 Juli-8 Agustus 2023, tanggal 9-8 Agustus 2023, dan tanggal 23 Agustus-5 September 2023," ujarnya.