Menurut dia, lebih dari 60 persen dari semua pengeluaran iklan digital di Indonesia dialokasikan untuk iklan seluler.
"Dengan lebih dari 187 juta pengguna ponsel pintar dan tingkat penetrasi ponsel pintar sebesar 68,1 persen pada akhir tahun 2022, pasar seluler Indonesia benar-benar besar," ujarnya, dalam siaran pers, yang diterima di Surabaya, Kamis.
Tak hanya itu, Indonesia juga memiliki generasi milenial dan Gen Z dengan populasi sebesar 58 persen.
"Itu merupakan populasi yang luar biasa, melampaui China dan AS, di mana mereka hanya mencapai 46 persen," ucapnya.
Melalui segmen demografis tersebut, lanjutnya, populasi itu dikenal dengan tingkat aktivitasnya yang tinggi di media sosial serta perangkat seluler.
"Mereka terlibat dalam segala hal mulai dari tim seluler hingga jual beli daring," katanya.
Oleh karena itu, menurut dia, pemasaran berbasis produsen peralatan asli (OEM) bisa menjadi opsi utama dalam hal periklanan digital di Indonesia.