Surabaya (ANTARA) - Lembaga survei Surabaya Survey Center (SSC) belum lama lalu merilis elektabilitas Ganjar Pranowo sebagai bakal Calon Presiden (Capres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mencapai 56,3 persen di Kota Surabaya.
Mengungguli Prabowo Subianto yang tercatat 22,1 persen dan Anies Baswedan 7,9 persen.
Peneliti Senior SSC Ikhsan Rosidi memaparkan sebanyak tujuh faktor utama yang menyebabkan elektabilitas Ganjar Pranowo di Kota Surabaya unggul dibanding calon-calon lainnya.
"Pertama, Kota Surabaya identik sebagai kandang banteng atau sebagai salah satu kota di Jawa Timur dengan basis massa pemilih PDIP terbesar," katanya kepada wartawan di Surabaya, Minggu.
Ikhsan mencontohkan saat ini kader PDIP Surabaya yang duduk sebagai legislator sebanyak 15 orang dari total 50 kursi di DPRD Kota Surabaya.
"Faktor kedua adalah keberhasilan Ganjar Pranowo membangun citra diri yang positif sejauh ini, baik sebagai pejabat publik maupun tokoh politik," ujarnya
Menurutnya, sebagai pejabat publik, Ganjar berhasil menunjukkan kinerja mumpuni sebagai kepala daerah yang bersih dan anti korupsi.
Sebagai tokoh politik, Ganjar dinilai sukses mencitrakan diri sebagai tokoh yang egaliter, merakyat dan rajin turun ke bawah menjumpai masyarakat dari berbagai lapisan.
Karakter Ganjar dalam kehidupan sehari-hari maupun sebagai pemimpin terutama dalam hal berkomunikasi dengan khalayak umum maupun konstituen pendukungnya dinilai sangat memikat.
"Karakter egaliter yang dibangun Ganjar ini identik dengan masyarakat Arek, utamanya warga Surabaya," kata Ikhsan menjelaskan.
Faktor ketiga, PDIP Kota Surabaya dinilai berperan mengoptimalkan seluruh organ dan mesin partai yang langsung menyosialisasikan Ganjar sejak secara resmi ditetapkan oleh Megawati sebagai bakal Capres untuk Pemilu 2024.
Faktor keempat, dukungan masyarakat kepada Ganjar Pranowo melalui banyaknya simpul-simpul relawan pendukung di Kota Surabaya yang bekerja sukarela dan spartan, sehingga secara langsung dinilai berkontribusi mendongkrak elektabilitasnya.
Faktor kelima adalah strategi dan model kampanye Ganjar Pranowo beserta organ partai dan simpul-simpul relawan yang berhasil membangun bandwagon effect.
Ikhsan menyebut kolaborasi antar simpul relawan dengan memaksimalkan seluruh potensi metode kampanye melalui mobilisasi teritorial berbasis jaringan maupun mobilisasi opini publik dengan memanfaatkan media massa, sosial dan internet berdampak nyata.
"Faktor keenam, hampir tidak ada ruang publik di Surabaya yang tersisa tanpa kehadiran atribut Ganjar Pranowo. Sebagai contoh, sejauh ini, dibanding bakal Capres lain, gambar dan foto Ganjar paling banyak dijumpai di berbagai sudut kota Surabaya melalui berbagai jenis street media," katanya.
Faktor ketujuh, Ganjar Pranowo adalah bakal Capres yang paling sering berkunjung ke Surabaya untuk menyapa konstituen.
"Secara bersamaan ia mendapat coverage dan exposure pemberitaan secara masif oleh media massa maupun sosial. Termasuk kedatangan Ganjar Pranowo di Surabaya hari ini, 16 Juli 2023," ucap Ikhsan.