Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus berupa meningkatkan kualitas pengasuhan anak salah satunya lewat kegiatan parenting pendidikan di wilayah setempat.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Selasa, mengatakan parenting pendidikan merupakan metode yang paling baik bagi orang tua dalam mengajar dan membentuk karakter anak.
Karena sebagai orang tua, kata dia, juga dituntut untuk terus belajar dan membekali diri dengan beragam informasi tentang pendidikan anak.
Karena sebagai orang tua, kata dia, juga dituntut untuk terus belajar dan membekali diri dengan beragam informasi tentang pendidikan anak.
"Jadi para orang tua nanti bisa menentukan pola didik dan pola asuh tepat sasaran. Sehingga dapat memberikan dampak positif bagi anak dan kemudian anak-anak tumbuh dengan nilai-nilai yang baik untuk bekal mereka dewasa kelak," katanya pada kegiatan parenting pendidikan bertajuk "Tantangan mendidik anak di era digital" di SMP Negeri 2 Trowulan, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan.
Ia juga menyinggung terkait pentingnya penerapan pola asuh yang baik dan benar di era digitalisasi saat ini.
Ia menjelaskan bahwa digitalisasi mempunyai efek negatif yang patut diwaspadai para orang tua salah satunya yakni pernikahan dini yang memicu lahirnya bayi-bayi stunting.
Ia menjelaskan bahwa digitalisasi mempunyai efek negatif yang patut diwaspadai para orang tua salah satunya yakni pernikahan dini yang memicu lahirnya bayi-bayi stunting.
"Ini adalah kelompok yang paling sulit untuk diperbaiki. Makannya bagaimana kita nanti yang menjaga supaya mereka tidak melakukan hubungan yang belum boleh dilakukan," katanya.
Untuk mencegah berbagai dampak negatif era digital itu, lanjut Ikfina, para orang tua harus mempunyai pola asuh yang benar terhadap anak dan remaja.
Ia menegaskan agar para orang tua bisa menerima semua kelebihan dan kekurangan anak. Selain itu, juga tidak membandingkan anaknya dengan anak yang lain dan wajib menghargai anak.
"Karena dihargai itu tidak harus nunggu anak berprestasi. Anak berbuat sesuatu yang sederhana pun itu butuh dihargai. Sehingga anak merasa berarti untuk orang tuanya," ujarnya.
Bupati itu juga meminta para orang tua untuk mengasuh, menjaga dan melindungi anaknya secara fisik maupun di media sosial. Sebab saat anak tumbuh menjadi remaja, mereka mulai mencari identitas dan pengakuan di mata teman sebayanya.
"Sehingga para orang tua juga harus mengarahkan anak untuk menemukan kelompok yang baik agar mereka menemukan jati diri yang positif," ujarnya.
Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini mengatakan jika di era digitalisasi telah memasuki era 5.0. Hal ini menuntut masyarakat harus melek 4 pilar literasi digital, yakni etika digital, budaya digital, keterampilan digital dan keamanan digital.
"Ini yang perlu kita sadari untuk menjadi rambu-rambu aturan di era digital. Karena sekarang semuanya sudah pakai artificial intelligence (AI). Jadi sudah serba otomatis. AI ini bisa mengetik sendiri dan otomatis memperbaiki tanpa kita menekan," katanya.
Kegiatan parenting pendidikan juga diwarnai dengan penyerahan bantuan hasil dari program emas yang digagas Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto serta peresmian Masjid Al Ikhlas SMPN 2 Trowulan.