Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya siap melaksanakan pengerjaan rigid pavement (betonisasi) untuk memperkuat struktur Jalan Dupak Rukun atau menuju Exit Tol Surabaya-Gresik mulai 12 Juli hingga 12 Agustus 2023.
Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya Adi Gunita di Surabaya, Sabtu, mengatakan, selama proses pengerjaan dilakukan pembatasan kendaraan yang melintas.
"Jadi bukan ditutup total, tapi ada pembatasan. Jadi sepeda motor dan mobil diperbolehkan lewat. Tapi truk, bus dan kendaraan roda enam ke atas tidak diperbolehkan lewat," kata Adi.
Adi menjelaskan, selama proses pengerjaan betonisasi Jalan Dupak Rukun, akan dilakukan rekayasa arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan mulai dari kawasan Tanjung Sari, Romokalisari dan Perak.
"Nanti ada penyekatan-penyekatan yang dilakukan teman-teman Jasa Marga dan Marga Bumi. Kemudian juga ada pengaturan arus lalu lintas dari rekan-rekan Satlantas Polrestabes Surabaya dan Dinas Perhubungan (Dishub)," ujarnya.
Ia juga mengatakan, total panjang jalan yang akan dibetonisasi mencapai 933 meter atau hampir satu kilometer. Total panjang jalan ini terhitung mulai dari Exit Tol Gresik-Surabaya atau Jalan Dupak Rukun hingga Tembaan Surabaya.
"Panjang jalan yang dibetonisasi mencapai sekitar 1 kilometer. Itu mulai dari Exit Tol Gresik-Surabaya (Jalan Dupak Rukun) hingga menuju Jalan Tembaan," ujarnya.
Adi menyebut, pengerjaan betonisasi di Exit Tol Gresik-Surabaya terbagi ke dalam 5 segmen dengan rincian, Segmen-1 dengan panjang 350 meter, Segmen-2 panjang 334 meter, Segmen-3 penjang 61 meter, Segmen-4 panjang 88 meter dan Segmen-5 panjang 100 meter.
"Jadi ada lima segmen mulai dari Exit Tol Dupak sampai Demak. Lalu, sebelum rel kereta api PGS (Pusat Grosir Surabaya) sampai Sekolah Stella Maris perempatan. Kemudian, lanjut hingga depannya Tugu Pahlawan," katanya.
Menurut dia, pengerjaan betonisasi ini penting dilakukan salah satunya untuk memperkuat struktur Jalan di kawasan Dupak Rukun. Terlebih, jalan tersebut setiap harinya juga dilalui oleh kendaraan-kendaraan dengan tonase besar.
"Kalau pun nanti kami lakukan pengaspalan lagi dengan kinerja jalan dilalui kendaraan tonase besar, kalau ada genangan tetap akan membuat masalah kembali lagi. Jadi harus dilakukan perubahan struktur dari aspal ke beton, supaya biaya pemeliharaan tidak besar," ucapnya.
Oleh sebab itu, kata dia, pihaknya meminta maaf kepada masyarakat yang akan melintas di kawasan tersebut sebab pengerjaan ini juga dikembalikan lagi untuk masyarakat agar lebih nyaman berkendara di kawasan itu.
"Jadi biar lebih nyaman nantinya. Kemudian untuk kendaraan-kendaraan roda enam ke atas, mungkin bisa persiapan dulu membuat rencana lalu lintas yang mungkin akan dilalui di Jalan Raya Dupak," ujar Adi.