Ma'mun menjelaskan antusiame dari para peserta sangat besar dan tidak lupa mengucapkan terima kasih atas kepercayaan para peserta Munas V Fokal IMM yang telah memberi mandat kepada dirinya.
"Saya melihat antusiasme besar dari teman-teman, khususnya yang ada di wilayah. Bukti nyata di munas kali ini ada tujuh formatur dari wilayah. Ini menunjukkan betapa besar harapan mereka terhadap Fokal IMM," ujarnya.
Menurut dia, antusiasme tersebut juga terlihat dari pelaksanaan munas di Bumi Etam tersebut.
"Ini sangat luar biasa. Ketika munas kali ini tidak ada SWO (Sumbangan Wajib Organisasi) dan SWP (Sumbangan Wajib Peserta), itu berarti jelas," ucap Ma'mun.
Selain itu, pihaknya juga menegaskan menjadi ketua Fokal IMM bukan persoalan yang mudah.
"Ini kerja perjuangan yang tidak mudah. Saya sering berdiskusi dengan Ban Armyn Gultom, ketua Fokal IMM yang kini sudah almarhum. Saya tahu banyak tentang kesulitan organisasi," tuturnya.
Oleh karena itu, Ma'mun menyatakan Fokal IMM tentu tidak bisa berjalan sendiri-sendiri.
"Harus bisa berkolaborasi. Banyak tantangan yang harus dijawab kepengurusan sekarang," katanya.
Musyawarah Nasional (Munas) V Fokal IMM diikuti 182 peserta dari beberapa wilayah di Indonesia, di antaranya dari DKI Jakarta, Jabar, Jatim, Jateng, Yogyakarta, Kaltim, Sumsel, Sulsel, Aceh, Lampung, Riau, Kepri, Maluku Utara, Papua, Bali, NTB, dan lainnya.
Sebelum terpilih ketua, para peserta Munas Fokal IMM melakukan pemungutan suara melalui e-voting untuk memilih 13 dari 56 orang calon formatur. Mereka yang dipilih dari unsur koordinator daerah (Korda), koordinator wilayah (Korwil), dan koordinator nasional (Kornas).
Hasilnya yang selesai dibacakan pada pukul 01.00 dini hari, menempatkan nama Yusuf Warsim (Sumut) di urutan pertama dengan perolehan 150 suara.
Disusul Ma'mun Murod Al-Barbasy (Kornas) 144 suara, Fikri Yasin (Kornas) 127 suara, Suli Da'im (Jatim) 126 suara, Hadi Mulyadi (Kaltim) 120 suara, dan Muhammad Saleh Tjan (Yogyakarta) 118 suara.
Disusul Ma'mun Murod Al-Barbasy (Kornas) 144 suara, Fikri Yasin (Kornas) 127 suara, Suli Da'im (Jatim) 126 suara, Hadi Mulyadi (Kaltim) 120 suara, dan Muhammad Saleh Tjan (Yogyakarta) 118 suara.
Berikutnya, Feri Yanthy Burhan (Kornas) mendapat 111 suara, N.A. Fitri Gayo (Kornas) 110 suara, Enjang Tedi (Jabar) 107 suara, Yayat Suyatna (DKI Jakarta) 94 suara, Wahidin Hasan (Jateng) 93 suara, Edi Agus Yanto (Lampung) 87 suara, dan Andi Nurpati (Kornas) 81 suara.
Hingga 03.00 dini hari waktu setempat, rapat formatur belum bisa memutuskan siapa yang disepakati menduduki jabatan ketua umum, sekretaris jenderal, dan bendahara.
Rapat akhirnya dilanjutkan pada pukul 08.00 waktu setempat. Hasilnya, tim formatur memberikan mandat kepada Ma'mun Murod sebagai ketua umum. Untuk sekretaris jenderal dijabat oleh Yusuf Warsim.