Madiun - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Madiun, Jawa Timur, menilai status penularan penyakit HIV/AIDS di wilayah setempat pada 2011 mengalami peningkatan dari "low endemik" menjadi endemis terkonsentrasi. "Dengan status tersebut, pertumbuhan untuk orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kota Madiun terjadi sangat cepat. Data KPA setempat mencatat, dari Januari hingga Juli 2011, telah ditemukan 13 orang ODHA baru," ujar Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Madiun Moh Samhan Selasa. Dengan temuan ODHA baru tersebut, lanjutnya, jumlah warga Kota Madiun yang terinveksi HIV/AIDS telah mencapai 120 orang hingga 2011. Dari jumlah tersebut, 76 orang di antaranya sudah meninggal dan 44 orang masih bertahan hidup. "Gejala ini harus dicermati oleh semua pihak. Pada tahun 2011 ini ada peningkatan status terkait penularan HIV/AIDS di Kota Madiun. Penularannya makin pesat, bahkan ada ibu rumah tangga yang telah terjangkit," kata Samhan. Menurut dia, selain pertumbuhan kasus yang cukup pesat, ada pergeseran model penularan. Yakni, pergeseran penularan yang disebabkan karena penggunaan narkotika suntik menjadi penularan melalui hubungan seksual. Data terakhir 2011 menyatakan, 54 persen penularan HIV/AIDS di Kota Madiun adalah melalui hubungan heteroseksual, 15 persen dari pengguna narkotika suntik, dan 31 persen diduduki oleh warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Madiun. Untuk mencegah perkembangan status penularan ini, KPA Kota Madiun terus melakukan berbagai upaya, di antaranya edukasi kepada sejumlah kelompok potensial. Kelompok ini adalah, pelaku Wanita Pekerja Seks Langsung (WPSL) seperti Pekerja Seks Komersial (PSK), lalu Wanita Pekerja Seks Tidak Langsung (WPSTL) seperti wanita yang bekerja di kafe dan tempat karaoke. Juga, komunitas waria, kaum lelaki suka lelaki (LSL), dan pelanggan dari semua golongan sebelumnya. Edukasi yang diberikan salah satunya adalah dengan menggalakkan pemakaian kondom. Pihaknya merasa semua pihak harus terlibat dalam tindakan pencegahan HIV/AIDS, sebab jika tidak status penularan di Kota Madiun ini dapat meningkat lagi seperti yang terjadi di Papua yang saat ini menyandang status penularan HIV/AIDS generalis endemik. Direktur Yayasan Bambu Nusantara, sebuah lembaga swadaya yang bergerak di bidang penanggulangan HIV/AIDS, Titik Sugiyanti, membenarkan adanya pergeseran penularan penyakit HIV/AIDS melalui hubungan seksual ini. "Jika sebelumnya, sekitar tiga tahun lalu, penularan HIV/AIDS didominasi oleh pengguna narkotika, namun sekarang adalah hubungan seksual," kata Titik. Karena itu, pihaknya semakin gencar melakukan edukasi, baik secara mandiri maupun bersama instansi terkait untuk menyosialisasikan penanggulangan penyakit ini. Sosialisasi terutama dilakukan ke jaringan-jaringan atau kelompok yang memiliki risiko tinggi seperti lokalisasi.
Status Penularan HIV/AIDS di Kota Madiun Meningkat
Selasa, 6 September 2011 22:30 WIB