Surabaya (ANTARA) - Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya Sukadar meminta pemerintah kota mengevaluasi keamanan jembatan penyeberangan orang (JPO) yang berada di tengah Jalan Wonokromo, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.
Menyusul insiden mobil menabrak tiang JPO Wonokromo pada Minggu (11/6) pagi, dia menyampaikan bahwa pemerintah kota perlu mengubah struktur jembatan penyeberangan tersebut sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan pengguna jalan.
"JPO Wonokromo berdiri sebelum ada proyek pelebaran jalan dan posisinya berada di tepi jalan. Ketika ada pelebaran jalan, maka tiang penyangga JPO ada di tengah bahu jalan, ini yang berbahaya bagi pengguna jalan," kata anggota Komisi DPRD yang membidangi pembangunan itu di Surabaya, Senin.
"Bagaimana caranya struktur JPO ini tidak menjadi beban ketika tiang penyangganya dilepas, ini kan intinya," kata dia.
Baca juga: Kanwil Kemenkumham Jatim-WIPO-JPO perkuat sistem pelindungan KI teknologi
Dia mengemukakan bahwa pemerintah kota semestinya memperhatikan keberadaan JPO dalam melaksanakan proyek pelebaran Jalan Wonokromo.
Anggota dewan yang biasa disapa Cak Kadar itu menekankan pentingnya pemerintah kota mengevaluasi keamanan JPO yang tiang penyangganya ada di bagian jalan.
"Bisa saja tiang yang di tengah JPO dipotong lalu di geser ke tepi jalan sebagai penambah beban JPO di ujungnya. Jadi, JPO membentang tanpa ada tiang di tengahnya di mana itu adalah bahu jalan," katanya.
Setelah kejadian kecelakaan pada Minggu (11/6) pagi yang berkaitan dengan keberadaan tiang jembatan di bagian jalan, menurut dia, Pemerintah Kota Surabaya semestinya melakukan evaluasi untuk mencegah kecelakaan serupa berulang.
"Jangan sampai setelah kejadian baru semua bingung langkah apa yang mau diambil. Ke depan, ini pelajaran buat Pemkot Surabaya soal JPO," katanya.