Jember (ANTARA) - Ribuan benih ikan air tawar ditebar untuk memulihkan kelestarian ekosistem air di sungai sekaligus mendukung sektor perikanan air tawar di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) secara simbolis menebar benih ikan berbagai jenis di sungai yang berada di Desa Ajung, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, Jumat.
"Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang diprakarsai Komandan Kodim 0824 Jember karena itu langkah yang positif. Kami berharap kegiatan itu ditiru seluruh desa, sehingga alam bisa menghasilkan sesuatu," kata Wakil Bupati Jember M. Balya Firjaun Barlaman usai penebaran benih ikan di Kalisat.
Selain dapat dikonsumsi oleh masyarakat, lanjut dia, hasil pengolahan ikan juga bisa untuk menaikkan ekonomi dan memperbaiki nutrisi kesehatan khususnya ibu hamil dan anak yang mengalami kekerdilan (stunting).
"Agar alam tetap terjaga dibutuhkan kerja sama agar masyarakat menjaga kebersihan dan kesehatan, terutama fasilitas umum seperti sungai. Janganlah membuang sampah ke sungai," tuturnya.
Menurutnya peran serta seluruh pemangku kepentingan dibutuhkan dalam mengedukasi masyarakat, sehingga dengan pengelolaan yang baik dalam memasarkan potensi kawasan desa tentunya perlu kerja sama dengan pihak desa.
"Kami berharap sungai juga bisa dikelola dengan baik dan mudah-mudahan bisa dijadikan salah satu sumber pendapatan desa melalui wisata," katanya.
Sementara Dandim 0824/Jember Letkol Inf Rahmat Cahyo Dinarso mengatakan bahwa sudah saatnya masyarakat tergerak untuk melestarikan alam sekitarnya, termasuk sungai dan diimbau tidak membuang sampah ke sungai, serta menjaga kebersihan aliran sungai.
"Mudah- mudahan dengan kegiatan menabur benih ikan ke sungai membuat orang tidak membuang kotoran dan sampah lagi ke sungai agar terjaga kelestarian lingkungan dan ekosistem sungai," ujarnya.
Ia berharap kegiatan penebaran benih ikan ke sungai dapat memelihara ekosistem di aliran sungai dan sebagai wujud kepedulian masyarakat terhadap ketahanan pangan dengan ketersediaan ikan-ikan di sungai.
