Surabaya (ANTARA) - Pemain sepak bola Tim Nasional (Timnas) Indonesia Sandy Walsh, di tengah kesibukan menjalani pemusatan latihan jelang "FIFA Matchday" melawan Palestina, menyatakan ingin mengenal lebih dalam Kota Surabaya.
Di antaranya berencana "nyekar" atau ziarah ke makam kakek dan neneknya, seperti disampaikan kepada wartawan di sela latihan bersama Timnas di Surabaya, Rabu.
Sandy, yang resmi dinaturalisasi menjadi warga negara Indonesia pada 17 November 2022, mengungkapkan kegembiraan karena akhirnya bisa sampai ke kota asal kakek dan nenek dari ibu kandungnya di Surabaya.
Atlet berusia 28 tahun yang lahir di Belgia dan dibesarkan di Belanda itu memiliki darah Somalia - Afrika Selatan dari ayahnya. Sedangkan ibunya keturunan Indonesia yang lahir di Swiss dan dibesarkan di Belanda.
Sandy mengaku sebelumnya hanya mendengar legenda Surabaya sebagai Kota Pahlawan yang pernah dikisahkan sang kakek.
Pesepak bola yang pernah memperkuat Timnas Belanda kelompok umur 17 saat meraih Piala Eropa di tahun 2012 itu merasa terhormat jika dipercaya menjalani debut bersama Timnas Indonesia di Kota Pahlawan dalam "FIFA Matchday" melawan Palestina, 14 Juni mendatang.
"Terasa sangat istimewa bagi saya untuk menjalani debut bersama Timnas di Kota Pahlawan, kota asal kakek saya," katanya.
Di tengah kesibukan menjalani pemusatan latihan Timnas Indonesia jelang FIFA Matchday melawan Palestina, Sandy mengungkapkan ingin "blusukan" untuk mengenal Kota Surabaya lebih dalam.
Di antaranya ingin "nyekar" atau berziarah ke makam kakek dan neneknya di Surabaya. Tentu dengan mengajak ibunya karena Sandy sama sekali belum mengenal Kota Surabaya.
"Ini waktu yang menyenangkan bagi saya di Surabaya. Tapi saya berada di sini tidak sedang liburan. Kami sedang berlatih keras bersama teman-teman demi meningkatkan performa Timnas Indonesia," ucapnya.
Sandy Walsh cari waktu "nyekar" ke makam kakek dan nenek di Surabaya
Rabu, 7 Juni 2023 9:58 WIB
Tapi saya berada di sini tidak sedang liburan