Jember (ANTARA) - Tiga mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Jember (Unej) menciptakan purwarupa (prototype) FreeMe yang merupakan aplikasi untuk membantu masyarakat dalam pencegahan terhadap kecanduan pornografi.
Aplikasi FreeMe diciptakan oleh Rizki Dwi Putra (Program Studi Informatika), Amelia Puspita Wardani (Program Studi Sistem Informasi), dan Mohammad Amanda Maulana Malik Ibrahim (Program Studi Teknologi Informasi) yang tergabung dalam Tim Surface555 Unej.
"Secara garis besar aplikasi FreeMe mirip game online, hanya pemainnya adalah mereka yang kecanduan atau sering mengakses konten pornografi," kata Ketua Tim Surface555, Rizki Dwi Putra di Jember, Selasa.
Menurutnya, kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) seperti pisau bermata dua, yakni membawa manfaat, namun juga menghadirkan dampak buruk seperti mudahnya memperoleh konten pornografi.
"Mereka yang mengonsumsi konten itu akan terganggu kesehatan mentalnya, hingga menjadi pecandu pornografi. Bahkan yang dikhawatirkan akan meningkatkan angka kekerasan seksual, sehingga kami prihatin atas fenomena itu," tuturnya.
Ia mengatakan, cara bermainnya juga mudah dan pemain harus mengunduh aplikasi FreeMe, kemudian masuk dalam permainan dengan menggunakan nama anonim.
"Peserta akan mendapatkan kesempatan bermain atau nyawa. Misalnya satu pemain mendapatkan tiga kali kesempatan bermain dan setiap pemain akan membuat target, misalnya saja tidak akan membuka konten di laman X selama seminggu," katanya.
Jika ternyata pemain tersebut membuka laman tersebut sebelum seminggu maka akan ada peringatan yang jika tidak diindahkan maka kesempatan bermain otomatis akan menjadi berkurang.
Aplikasi FreeMe itu mendapatkan apresiasi, terbukti menjadi juara pertama dalam ajang User Experiences (UX) Competition 2023 tingkat nasional yang digelar oleh Keluarga Mahasiswa Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik (KMTETI) Universitas Gadjah Mada pada 2-3 Juni 2023.
Ide aplikasi FreeMe yang ditujukan untuk mencegah kecanduan pornografi mengalahkan peserta lainnya dari tim Institut Teknologi Bandung, Insitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, Institut Pertanian Bogor dan tuan rumah Universitas Gadjah Mada dengan total ada 120 tim yang mengikuti ajang UX Competition 2023.
Aplikasi FreeMe dinilai unik dan berbeda dengan peserta lainnya, sehingga Tim Surface555 Unej dapat menjuarai ajang UX Competition 2023 karena ada dua poin yang menjadikan skor tertinggi yakni keunikan topik yang diusung dan metode design thinking yang digunakan.
"Aplikasi yang kami buat baru dalam tahap purwarupa sehingga perlu banyak perbaikan, sehingga kami juga merencanakan setiap peserta FreeMe akan dapat berinteraksi dengan mereka yang senasib agar bisa saling menguatkan," kata Amelia Puspita Wardani.
Tim Surface555 sadar persoalan kecanduan pornografi adalah masalah sensitif, sehingga peserta FreeMe harus mendapatkan pendampingan dari ahli seperti psikiater agar proses penyembuhan dari kecanduan pornografi bisa berhasil.
"Dalam rangka menyempurnakan aplikasi FreeMe kami perlu mendapatkan masukan dari para pakar, baik dari pakar bidang sosial, psikologi hingga pemuka agama," katanya.
Ia mengatakan bahwa kehadiran para pakar diharapkan bisa melakukan validasi agar aplikasi FreeMe benar-benar menghadirkan manfaat bagi masyarakat, terutama para pecandu pornografi untuk tidak lagi kecanduan.