Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Indonesia turun sebesar 0,39 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) pada April 2023 menjadi 865,81 ribu kunjungan.
“Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada April 2023 turun sebesar 0,39 persen secara bulanan, tetapi naik sebesar 276,31 persen secara tahunan,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam Rilis Perkembangan Indeks Harga Konsumen Mei 2023, di Jakarta, Senin.
Menurut Pudji, jumlah kunjungan wisman yang masuk melalui pintu utama tercatat sebanyak 703 ribu kunjungan. Sedangkan kunjungan melalui pintu perbatasan tercatat sebanyak 162 ribu wisman.
Wisman yang berkunjung ke Indonesia pada April 2023 didominasi oleh wisman yang berasal dari Malaysia, yakni sebanyak 147,3 ribu wisman atau setara dengan 17,01 persen dari total kunjungan.
Kemudian, disusul oleh Australia sebanyak 109,9 ribu wisman atau 12,69 persen, dan Singapura sebanyak 97,3 ribu wisman atau 11,24 persen.
Secara kumulatif, kunjungan wisman pada Januari hingga April 2023 meningkat 393,83 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022, yakni sebanyak 3,17 juta wisman.
“Hingga April saja, jumlah kunjungan wisman tahun ini sudah setara dengan 53,88 persen dari total kunjungan wisman sepanjang 2022 lalu,” ujar Pudji.
Peningkatan kunjungan tersebut terutama didorong oleh kunjungan melalui pintu Bandara Ngurah Rai dan Soekarno-Hatta yang masing-masing tercatat meningkat sebesar 1.819,01 persen dan 441,24 persen.
Meski begitu, kata Pudji lagi, jumlah kunjungan wisman sejak pandemi hingga April 2023 masih lebih rendah bila dibandingkan dengan kunjungan sebelum pandemi yang tercatat sebanyak 16,1 juta kunjungan wisman pada 2019.
Pada sisi lain, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) di hotel bintang pada April 2023 mencapai 41,37 persen, naik 7,14 poin secara tahunan (year-on-year/yoy) dan turun 4,88 poin secara bulanan (mtm).
Sementara itu, TPK hotel nonbintang pada April 2023 mencapai 21,87 persen, meningkat 4,47 poin secara yoy dan 0,61 poin secara mtm. Rata-rata lama tamu menginap di hotel bintang mengalami kenaikan sebesar 0,01 poin dibandingkan tahun lalu, yaitu mencapai 1,63 hari.