Surabaya (ANTARA) - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim membantu membuka jalur ekspor Nganjuk untuk salah satu perusahaan asal Nganjuk, yakni PT Astana Shoga Asia ke Bangladesh.
Direktur Keuangan, Treasury, & Global Services Bank Jatim Edi Masrianto mengatakan pembukaan jalur ekspor itu didasari keinginan pihaknya melihat potensi di Jawa Timur bisa dikenal secara luas oleh masyarakat dunia, termasuk jahe dari Nganjuk.
Selain itu, Bank Jatim juga berkeinginan perusahaan lokal mengembangkan jejaring bisnis ke ranah internasional.
"Ini harus terus didorong dan dimaksimalkan. Maka dari itu, Bank Jatim akan suport penuh usaha-usaha di daerah yang go internasional, karena kami juga punya kepentingan, yaitu ingin selalu menghidupkan perekonomian yang ada di daerah masing-masing," kata Edi melalui keterangan tertulis, Sabtu.
Bank Jatim, kata Edi siap memberikan fasilitas pelatihan kepada seluruh perusahaan yang ingin memperluas jaringan pasar ke ranah internasional
Fasilitas pelatihan pengembangan usaha juga didukung pelayanan perbankan bagi pengusaha yang telah menembus pasar global.
"Kami juga akan fokus menjalankan misi untuk membuat usaha, khususnya di Jawa Timur, bisa naik kelas dan ikut meramaikan pasar luar negeri," ucapnya.
Dukungan ekspor perusahaan lokal dikarenakan pihaknya menyadari dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, sekaligus meningkatkan daya saing produk tanah air.
"Ekspor dapat memperluas pasar produk-produk dalam negeri sehingga selain bisa mendorong produksi nasional, ekspor juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan menyumbang devisa negara," ujar dia.
Sementara, Direktur PT Astana Shoga Asia Timur Pradopo mengapresiasi langkah Bank Jatim terhadap kesuksesan ekspor perusahaannya selama ini.
"Untuk ekspor jahe tahun ini, insya Allah kami akan jalankan 7 Letter of Credit (L/C) di Bank Jatim," kata dia.
Dia mengaku perkembangan bisnisnya ditempuh dengan cara yang tak mudah, banyak hal yang yang harus diperjuangkan dan dikorbankan, sebab saat pandemi COVID-19 melanda perusahaannya sempat mengalami kendala.
"PT Astana Shoga Asia ini pernah down (jatuh) dan tidak ada aktivitas sama sekali saat COVID-19 sekitar tahun 2020. Semuanya break (berhenti) dan ekspor kami tidak ada yang jalan," urai Timur.
"Perusahaan saya ini berdiri sejak 2014 dan memang dari awal lini bisnis kami ekspor jahe. Negara yang sudah kami jajaki untuk pengiriman jahe, yaitu Bangladesh, Pakistan, dan Vietnam. Alhamdulillah, setelah sempat stuck (terhenti) karena COVID-19, mulai awal 2023 ini, kita menemukan buyer (pembeli) lagi dari Bangladesh," lanjutnya.
Timur berharap kerja sama dengan Bank Jatim ke depannya bisa terus berlanjut dan membawa manfaat bagi semua pihak, terutama untuk petani jahe.
"Kami senang karena Bank Jatim tidak hanya memberikan dari sisi bantuan modal saja, tetapi kami juga diberikan berbagai macam input-an demi perkembangan perusahaan yang lebih masif lagi," tuturnya.