Ratusan Warga Madiun Serbu Kebutuhan Pokok Murah
Senin, 22 Agustus 2011 20:36 WIB
Madiun - Ratusan warga Desa Segulung, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, menyerbu sejumlah kebutuhan pokok dalam pasar murah Ramadhan yang digelar oleh pemerintah kabupaten (pemkab) setempat, Senin.
Ratusan warga di daerah tersebut langsung berebut mendapatkan berbagai kebutuhan pokok yang sengaja dijual murah. Di antaranya, barang-barang yang tersedia adalah, beras, minyak goreng, gula, kecap, sabun, mi instan, dan baju bekas pantas pakai.
Dalam beberapa jam saja, barang-barang kebutuhan pokok tersebut ludes dibeli oleh warga. Mereka umumnya telah antre sejak pagi hingga siang sehingga begitu pasar murah dibuka langsung diserbu.
"Lumayan, ini dapat membantu memenuhi kebutuhan Lebaran nanti. Apalagi, harga yang ditawarkan jauh di bawah harga pasaran yang kini terus naik," ujar salah satu warga Desa Segulung, Suratmi.
Dalam pasar murah Ramadhan ini, berbagai harga kebutuhan pokok dijual lebih murah 25 hingga 30 persen di bawah harga pasar. Lantaran murah, pasar murah ini dilakukan dengan sistem kupon. Masing-masing kebutuhan pokok ada kuponnya dan dibatasi pembeliannya. Hal ini untuk menghindari aksi borong warga.
Tak hanya kebutuhan pokok, warga juga menyerbu stan baju bekas pantas pakai. Baju bekas pantas pakai ini dijual hanya Rp1.000 untuk setiap stelnya.
"Baju-baju ini untuk berlebaran nanti. Saya sengaja beli banyak karena harganya sangat murah, yakni cuma seribu Rupaih. kalau beli di toko sangat mahal," kata warga Desa Segulung lainnya, Hartati.
Sementara itu, Kepala Bidang Kerja Sama, Pemasaran, dan Investasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata (Disperindagta) Kabupaten Madiun, Agung Budiarto, mengatakan, pasar murah Ramadhan ini digelar Pemkab Madiun bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Madiun.
"Harga kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah ini telah disubsidi hingga 30 persen, sehingga lebih murah jika dibandingkan harga di pasaran. Sasarannya adalah para warga miskin di Desa Segulung, Dagangan," ujar Agung.
Menurut dia, selain untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan berlebaran, pasar murah ini juga bertujuan untuk menekan lonjakan harga yang terjadi di tingkat pasar.
Adapun dana yang digunakan untuk pasar murah ini diambilkan dari dana bantuan sosial APBD setempat. Satu kali penyelenggaraan pasar murah, dibutuhkan dana sebesar Rp20 juta. Rencananya pasar murah serupa juga akan digelar di daerah Gemarang dengan besaran dana yang sama.*