Banyuwangi (ANTARA) - Kegiatan diaspora asal Banyuwangi yang sempat vakum selama pandemi Covid-19 kembali digelar di Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Senin (24/4/2023). Ajang bertemunya para perantau Banyuwangi yang berada di luar kota dan luar negeri itu menjadi momen silaturahim dan lepas kangen dengan kampung halaman.
Ratusan perantau tersebut disuguhi aneka jajanan dan makanan khas Banyuwangi. Juga dihibur dengan tarian dan musik-musik daerah yang membangkitkan nuansa nostalgia.
Ajang tersebut dijadikan para perantau asal Banyuwangi untuk bersua dengan kerabat dan teman sekolah. Mereka saling bertukar pesan untuk hadir di Pendopo Banyuwangi.
"Syukur kembali digelar. Sudah kangen kumpul-kumpul dengan teman SMA. Tahu digelar, kami semua langsung janjian di sini. Senang juga bisa kembali melihat tarian Banyuwangi dan sekaligus kulinernya," kata Abiseka, yang sehari-hari bekerja di salah satu lembaga negara di Ibu Kota Jakarta.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah, Menteri Pariwisata 2014-2019 Arief Yahya beserta istri, juga para pengusaha asal Banyuwangi yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Dari Medan, Jakarta, hingga Sulawesi.
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas juga ikut bergabung secara daring.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan berbagai perkembangan daerah di ujung timur Jawa itu. “Mumpung bertemu bapak/ibu sekalian, saya ingin menyampaikan sejumlah laporan perkembangan daerah kita tercinta ini," ujar Ipuk.
Bupati memaparkan bahwa pasca-pandemi ini, Banyuwangi mulai bangkit di berbagai sektor, di antaranya ekonomi yang mulai tumbuh dan menurunnya angka kemiskinan.
“Saat pandemi angka kemiskinan di Banyuwangi naik 0,01 persen. Ini merupakan terendah di Jawa Timur. Alhamdulillah dengan kerja keras kita bersama, kenaikan tersebut kembali diturunkan menjadi 7,5 persen. Tidak hanya terendah di Jawa Timur, tapi juga angka kemiskinan terendah sepanjang sejarah Banyuwangi,” papar Ipuk.
Dengan kembali pulihnya sektor ekonomi setelah pandemi, lanjut Ipuk, berbagai program pembangunan yang sempat tertunda kembali digalakkan, seperti pembangunan infrastruktur jalan. Pada 2023, ditargetkan akan ada perbaikan jalan sepanjang 550 KM yang terbagi dalam 62 titik pembangunan.
"Per April ini, sudah tuntas pembangunan dan perbaikan jalan sepanjang 289 kilometer. Secara bertahap, hal ini akan dituntaskan secara keseluruhan," katanya.
Meski demikian, kata Ipuk, masih banyak ruas jalan yang belum tersentuh pembangunan. Dengan anggaran terbatas, tidak memungkinkan pembangunan jalan di Banyuwangi yang mencapai 2.771 kilometer dituntaskan dalam satu waktu.
"Memang belum semua kita perbaiki, bertahap akan dilakukan. Karena APBD kita juga untuk membiayai sektor pendidikan, kesehatan, juga pelayanan publik lainnya. Jadi kami harus bagi sesuai skala prioritas," ujarnya.
Selain menyampaikan laporan tersebut, Ipuk juga mengajak para perantau untuk bersama-sama membangun daerah kelahirannya, baik dalam menggerakkan ekonomi hingga menjadi duta promosi Banyuwangi di luar daerah.
"Mari kita bersama-sama membangun daerah kita tercinta ini," kata Ipuk.
Kemajuan Banyuwangi tersebut diakui oleh Sulih Budi Santoso. Perantau yang lama tinggal di Merryland, Amerika Serikat, itu kaget saat pulang kampung di Siliragung pada Kamis (20/4/2023).
"Akses jalannya kini mengalami perkembangan luar biasa. Jalannya sudah rata dan lebar,” ujar dia.
Budi juga mengaku bangga dengan perkembangan Banyuwangi dalam 10 tahun terakhir. Ia tak jemu-jemu mempromosikan keindahan Banyuwangi kepada kawan-kawannya di Negeri Paman Sam itu.
"Saya kenalkan Gunung Ijen dan Alas Purwo kepada teman-teman saya di Amerika. Tidak sedikit yang kemudian tertarik datang ke sini,” ucap pria yang telah 24 tahun bekerja di restoran Jepang di AS itu.
Acara diaspora kali ini juga dijadikan ajang Musyawarah Nasional (Munas) pertama Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi). Berbagai utusan Ikawangi dari berbagai kota pun turut hadir. Tak ketinggalan pula Ikawangi yang berasal dari Malaysia, Taiwan, Australia, Jepang dan sejumlah negara lainnya. (*)
Ratusan diaspora menikmati makanan khas Banyuwangi di pendopo
Senin, 24 April 2023 22:38 WIB
Mari kita bersama-sama membangun daerah kita tercinta ini