Tulungagung (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Senin menggelar tes urine serentak dengan sasaran seluruh awak bus yang sedang beroperasi untuk memastikan mereka tidak dalam pengaruh alkohol maupun obat-obatan terlarang saat melayani penumpang mudik Lebaran.
"Ya, ini langkah preventif untuk mengamankan arus mudik. Kita semua berharap semua armada bekerja dengan baik, tidak ada gangguan dan selamat semua," kata Kepala BNNK Tulungagung Rose Iptriwulandari dikonfirmasi usai kegiatan di Terminal Gayatri, Tulungagung.
Total ada 18 awak bus yang diambil sampel urinenya. Hasilnya, kata dia, semua dalam kondisi baik atau tidak ditemukan kandungan zat aditif yang bisa mengganggu kesadaran ataupun fokus awak bus selama melayani penumpang.
Rose mengatakan tindakan preventif tersebut juga dilatarbelakangi fakta bahwa selama periode mudik biasanya awak bus mengonsumsi narkotika jenis sabu untuk dopping.
Padahal menurut Ros, manusia sudah punya dopping alami di dalam tubuhnya yang bernama endorfin
"Endorfin ini bisa dikeluarkan dengan cara tertawa atau dengan cara lainnya," katanya.
Ada 18 awak bus yang diperiksa urine. Keseluruhan hasilnya awak bus tak ditemukan yang mengkonsumsi narkotika.
Jika terbukti mengkonsumsi narkotika, mereka dilarang untuk mengoperasikan bus dan diperiksa di BNNK.
Kegiatan serupa akan rutin dilakukan, terutama saat-saat hari keagamaan dan libur nasional.
Selain tes urine, untuk memastikan keamanan arus mudik, Satlantas Polres Tulungagung melakukan ram cek pada angkutan lebaran.
Kanit Kamsel Satlantas Polres Tulungagung, Ipda Kikis Agung Dwi jelaskan pemeriksaan meliputi sistem pengereman, sistem pengemudi dan sistem. Keselamatan.
"Kalau tak laik jalan kita suruh balik ke garasi sampai laik jalan," ujarnya.
Terakhir, Kikis berpesan pada awak bus agar menjaga emosi selama di jalan. Sebab salah satu penyebab kecelakaan adalah kurangnya pengendalian emosi saat di jalan.