Surabaya (ANTARA) - Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur Bandoe Widiarto menjamin ketersediaan uang dalam bentuk cetak fisik bagi masyarakat yang akan menjalankan agenda mudik Lebaran 2023.
"Kami sudah bekerja sama dengan perbankan untuk menyiapkan ketersediaan uang cash di ATM (anjungan tunai mandiri)," kata Bandoe di Gedung Bank Indonesia, Minggu.
Dia menjamin uang yang diedarkan oleh pihak Bank Indonesia, melalui masing-masing perusahaan perbankan di setiap ATM yang ada di jalur mudik memiliki kualitas layak edar.
"Di ATM disediakan uang dengan kualitas bagus, uang cash yang nominal besar (Rp50 ribu dan Rp100 ribu)," ujarnya.
Para pemudik yang membutuhkan uang cetak fisik bisa langsung menuju ATM untuk melakukan penarikan tunai di setiap titik-titik jalur mudik.
"Kemudian, kami mengimbau masyarakat membawa uang tunai secukupnya," ujarnya.
Selain perbankan, Bank Indonesia juga bekerjasama dengan pengelola tol terkait ketersediaan model pengisian dan pembayaran secara digital.
Hal itu disediakan lantaran untuk mengantisipasi adanya pemudik yang lebih memprioritaskan menggunakan pembayaran digital ketimbang uang dalam bentuk fisik.
"Intinya adalah transaksi pembayaran non tunai bisa berjalan dengan baik, ada top up, layanan bergerak, dan akan ada pembayaran menggunakan kartu elektronik," katanya.
Kemudian, stiker barcode Quick Response Code Indonesian Standart (QRIS) atau pembayaran melalui proses digital juga disediakan secara masif, di masing-masing tenant di area tol.
Oleh karenanya dia mengimbau masyarakat tak membawa uang dalam jumlah banyak sebagai langkah mengantisipasi munculnya tindak kejahatan kepada para pelaku perjalanan.
"Kami sudah pasang QRIS di semua merchant (pedagang). Nanti diharapkan para pemudik agar tidak menggunakan uang tunai, tetapi lebih memilih menggunakan model pembayaran dengan scan QRIS," ujarnya.