Saka Indonesia Pangkah Limited (SIPL) yang merupakan anak perusahaan PGN Saka menggelar pemeriksaan mata dan pemberian kaca mata gratis kepada masyarakat di empat desa di Kecamatan Ujungpangkah, Gresik.
Stakeholder Relations Manager PGN Saka Erry Affandi, dalam siaran persnya, Selasa, mengatakan pemeriksaan kesehatan mata dilakukan kepada 825 orang dan dari jumlah tersebut direkomendasikan dan diberikan kaca mata secara gratis sebanyak 700 orang.
Stakeholder Relations Manager PGN Saka Erry Affandi, dalam siaran persnya, Selasa, mengatakan pemeriksaan kesehatan mata dilakukan kepada 825 orang dan dari jumlah tersebut direkomendasikan dan diberikan kaca mata secara gratis sebanyak 700 orang.
"Sisanya sebanyak 125 orang dinyatakan sehat atau masih bisa diberikan pengobatan, tanpa harus pake kaca mata," ucapnya.
Menurut dia, di antara masyarakat tersebut terdapat kelompok keluarga miskin dan guru ngaji serta santri Pondok Pesantren Al-Muniroh Desa Pangkah Wetan.
“PGN Saka selalu berkomitmen untuk terus memberikan sumbangsih kepada masyarakat. Dengan falsafah Living in Harmony, PGN Saka bertekad menjadi tetangga yang baik bagi masyarakat di sekitar daerah operasi. Hal ini juga demi menjamin keberlangsungan operasi yang aman dan selamat,” ujarnya.
Mewakili pihaknya, Ahmad Fauron mengucapkan terima kasih kepada SIPL atas Program Saka Peduli yang didukung oleh Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya tersebut.
“Warga merasa memiliki ‘hidup’ baru usai berkacamata. Kegiatan yang mereka lakukan lebih lancar. Merasa terlahir kembali hanya perkara kacamata baru”, tambahnya.
Kepala Desa Pangkah Kulon Ahmad Fauron menambahkan bahwa masyarakat Ujungpangkah Gresik tidak sedikit yang mengalami gangguan kesehatan mata karena setiap harinya terpapar sinar UV matahari terutama pantulan dari air laut dan tambak.
Kepala Desa Pangkah Kulon Ahmad Fauron menambahkan bahwa masyarakat Ujungpangkah Gresik tidak sedikit yang mengalami gangguan kesehatan mata karena setiap harinya terpapar sinar UV matahari terutama pantulan dari air laut dan tambak.
“Warga menjadi nelayan sudah bertahun-tahun, mereka tak sadar bahwa paparan sinar matahari dan pantulan sinar air laut itu membuat mata mereka bermasalah,” katanya.
Sementara, salah seorang warga di Desa Pangkah Kulon yang bernama Nunung merasa sangat terbantu dengan adanya program tersebut, karena untuk kesehariannya sudah sulit membaca.
“Saya merasa sangat terbantu dan lebih percaya diri,” ucapnya.(*)