Madiun (ANTARA) - Kota Madiun turut berkontribusi sebagai salah satu daerah yang menjadi sampling uji petik Pemprov Jatim dalam sidang penilaian eliminasi penyakit malaria.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun Denik Wuryani mengatakan dipilihnya Kota Madiun menjadi salah satu daerah sampling menyusul status Madiun Kota Pendekar yang sudah dinyatakan eliminasi malaria sejak tahun 2014.
"Jadi, Kota Madiun sudah eliminasi malaria sejak tahun 2014. Karenanya kita terpilih sebagai salah satu sampling uji petik untuk proses eliminasi malaria Provinsi Jawa Timur," ujar Denik Wuryani di Madiun, Kamis.
Selain Kota Madiun, ada juga daerah lain yang jadi sampling uji petik, yakni Kota Surabaya, Kabupaten Madiun, serta Kabupaten Malang.
Adapun uji petik untuk Kota Madiun telah berlangsung pekan kemarin. Denik menyebut ada banyak hal yang ditanyakan tim penguji dari Kementerian Kesehatan tersebut, seperti upaya mempertahankan status eliminasi malaria sejak 2014 hingga melakukan kunjungan lapangan.
Denik menambahkan untuk kunjungan lapangan, tim penguji mengunjungi Puskesmas Manguharjo dan faskes di Yonif Para Raider 501 Bajra Yudha.
"Kenapa di 501, karena kita tahu bahwa pasukan 501 sering ditugaskan ke daerah perbatasan di Papua. Sementara, Papua masih berstatus endemik malaria," kata dia.
Seperti diketahui, malaria seperti penyakit demam berdarah yang disebabkan karena gigitan nyamuk. Kalau demam berdarah ditularkan karena gigitan nyamuk "Aedes Aegypti", sedangkan virus malaria ditularkan oleh Nyamuk Anopheles.
Denik mengaku senang Kota Madiun bisa membantu Provinsi Jawa Timur dalam penilaian status eliminasi malaria tersebut.
"Alhamdulillah, informasi yang kami terima, Jatim berhasil lolos sidang penilaian eliminasi tersebut. Ada provinsi yang harus dilakukan uji petik lagi, bahkan ada yang tidak bisa lanjut dan harus menunggu tiga tahun," katanya.
Kota Madiun jadi daerah sampling uji petik Jatim eliminasi malaria
Kamis, 6 April 2023 20:44 WIB