Madiun (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Madiun Kota mencatat kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah hukumnya meningkat selama tahun 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya 2023.
Kapolres Madiun Kota AKBP Agus Dwi Suryanto di Madiun, Selasa mengatakan sesuai data, kasus kecelakaan lalu lintas tahun 2024 di Kota Madiun ada 356 kejadian, meningkat dari tahun 2023 yang ada 343 kejadian.
"Kemudian jumlah tilang di tahun 2023 ada 5.792, sedangkan di tahun 2024 ada 7.500 tilang," ujar AKBP Agus saat menggelar rilis akhir tahun di Mapolres setempat.
Dari data tersebut diketahui kejadian kecelakaan meningkat sebesar 4 persen dengan 26 orang meninggal dan 447 mengalami luka ringan.
Adapun, kecelakaan disebabkan karena faktor pengemudi atau pengendara dengan jumlah pelanggar didominasi karyawan swasta dan pelajar. Pelanggar dari karyawan swasta tercatat sebanyak 5.159 pelanggar. Sedangkan, dari kalangan pelajar sebanyak 2.133 pelanggar. Kendaraan yang terlibat kecelakaan didominasi sepeda motor.
"Etika berkendara masih menjadi faktor utama penyebab kecelakaan di wilayah hukum Polres Madiun Kota," ucap dia.
Sementara, angka kriminalitas sepanjang 2024 tercatat menurun sebanyak 183 perkara dengan 163 di antaranya sudah terselesaikan dan 20 perkara lainnya masih dalam proses. Sementara di tahun 2023 ada sebanyak 229 perkara dengan 163 terselesaikan dan 66 masih dalam proses.
Adapun, penipuan merupakan kasus kriminal tertinggi dengan sebanyak 37 kasus di sepanjang 2024. Kemudian ada penggelapan jabatan sebanyak 19 kasus, perlindungan anak sebanyak 17 kasus, pencurian biasa (cursa) sebanyak 14 kasus, dan masing-masing sebanyak 12 kasus untuk pengeroyokan dan pencurian dengan pemberatan (curat).
Kemudian ada penganiayaan, perjudian, KDRT, judol, dan lain sebagainya yang tak lebih dari 10 kasus.
"Persentase penyelesaian perkara tahun 2024 dibanding 2023 mengalami kenaikan sebesar 17,9 persen," tutur Agus.
Penurunan kasus juga terlihat dari data penyalahgunaan narkoba. Sepanjang 2023, Satuan Narkoba Polres Madiun Kota berhasil mengungkap sebanyak 58 kasus dengan 90 tersangka diamankan.
Sedangkan di tahun 2024 berhasil mengungkap 49 kasus dengan 69 tersangka. Dari jumlah tersangka yang diamankan di 2024, ada sebanyak 36 pengedar dan 33 pemakai.
Barang bukti yang diamankan antara lain ganja, sabu, ekstasi, obat daftar G, kosmetik, dan minuman keras. Sabu-sabu menjadi kasus narkoba paling banyak dengan barang bukti sebanyak 406,34 gram yang berhasil diamankan. Sementara barang bukti sabu-sabu yang diamankan mencapai 204,01 gram.
Pihaknya terus berupaya agar di tahun 2025 kasus kecelakaan lalu lintas dan kriminalitas di wilayah hukumnya dapat ditekan. Di antaranya dengan peningkatan sosialisasi keselamatan lalu lintas di masyarakat, utamanya kalangan muda, peningkatan patroli, sosialisasi pencegahan narkoba, dan melibatkan masyarakat untuk menjaga kamtibmas di lingkungan tempat tinggal masing-masing.