Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu terkoreksi di tengah sentimen risk off pasar di mana investor menghindari atau melepas aset dan mata uang berisiko.
Rupiah pada Rabu pagi turun 36 poin atau 0,25 persen ke level Rp14.935 per dolar AS dibandingkan level penutupan perdagangan Selasa (4/4) yakni Rp14.899 per dolar AS.
"Rupiah terkoreksi terhadap dolar AS di tengah sentimen risk off pasar, namun pelemahan mungkin akan terbatas oleh indeks dolar AS yang masih terus melanjutkan penurunan," kata Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta.
Dolar AS terus melanjutkan penurunan setelah serangkaian data ekonomi yang lebih lemah memicu penurunan pada ekspektasi suku bunga AS. Saat berita ini ditulis, indeks dolar AS terlihat menurun 0,05 persen ke level 101,54.
Baca juga: Rabu hari ini Rupiah menurun 36 poin
Maka dari itu, Lukman memperkirakan mata uang Garuda hari ini akan bergerak di antara Rp14.850 per dolar AS hingga Rp15.050 per dolar AS.
Di tengah koreksi yang ada saat ini, Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan rupiah masih berpotensi menguat sepanjang hari ini terhadap dolar AS akibat rilis data ekonomi Negeri Paman Sam semalam yang berada di bawah perkiraan.
Data lowongan pekerjaan AS bulan Februari menunjukkan penurunan dibandingkan bulan sebelumnya dan data pesanan pabrik bulan Februari masih dalam fase penurunan seperti bulan sebelumnya.
"Sementara itu data inflasi Indonesia bulan Maret yang stabil memberikan sentimen positif untuk rupiah," ungkap Ariston saat dihubungi dalam kesempatan yang berbeda.
Pada Selasa (4/4) rupiah ditutup menguat 72 poin atau 0,48 persen ke posisi Rp14.899 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.971 per dolar AS.