Trenggalek (ANTARA) - Alokasi pupuk bersubsidi untuk petani di Kabupaten Trenggalek tahun ini, 2023, turun sebanyak 484 ton dibanding tahun lalu, yakni dari sebelumnya 23.295 ton pada 2022 menjadi 22.811 ton.
"Kuota yang diberikan dari pusat memang berkurang. Kami terima dengan lapang dada. Tidak usah meratapi nasib, kondisinya memang sedang tidak baik-baik saja," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek Didik Susanto di Trenggalek, Jawa Timur, Senin.
Kendati begitu, ia meyakinkan bahwa pengurangan jatah pupuk bersubsidi tidak mengganggu target produksi pertanian di wilayahnya.
Langkah kemandirian saat ini tengah digalakkan dengan mengembangkan pupuk organik yang jauh lebih murah dan dapat dikembangkan setiap petani.
"Ya, kami sedang kembangkan pupuk organik dan biosaka, dengan input terbatas diharapkan hasilnya maksimal," katanya.
Pemanfaatan pupuk organik dan biosaka itu untuk menambah daya tunjang penggunaan pupuk kimia. Sebab manfaat penggunaan pupuk organik perlu jangka panjang sehingga masih dilakukan perpaduan.
"Kalau dulu petani kita imbau tambah pupuk non subsidi meskipun mahal, tapi kalau sekarang dapatnya alokasi berapa, kemudian dimaksimalkan pupuk organik dan biosaka. Blitar sudah membuktikan, dengan input terbatas produksi tinggi. Kita mengarah ke sana," ujarnya.
Dengan pemanfaatan pupuk organik dan biosaka yang terus dikembangkan, diyakini bakal meningkatkan produktivitas pertanian di tengah kuota pupuk subsidi yang terbatas.
Mengacu dari alokasi pupuk subsidi yang didapat, yakni sebanyak 8.277 ton NPK, 13.974 ton urea dan 565 ton NPK formula dinilai masih kurang dengan kebutuhan para petani di Trenggalek.
Untuk itu, lanjut Didik, pemerintah daerah setempat getol melakukan berbagai pelatihan kepada para petani tentang pembuatan pupuk organik, pestisida organik dan biosaka.
Hasil yang tak kalah saing dengan biaya murah dan mudah dijumpai membiayai para petani berangsur-angsur meninggalkan penggunaan pupuk kimia.
Saat ini lebih dari 50 petani di Kabupaten Trenggalek telah menggunakan pupuk organik sebagai alternatif.
Alokasi pupuk bersubsidi untuk petani Trenggalek tahun ini turun 484 ton
Senin, 13 Maret 2023 22:04 WIB
Kuota yang diberikan dari pusat memang berkurang